Singgih menambahkan, dari 16 orang yang diangkut oleh petugas BNN Kota Surabaya, mereka berasal dari beberapa daerah di Jawa Timur seperti Gresik, Madura, Sidoarjo dan Surabaya.
Saat ini pihaknya masih melakukan pemeriksaan dan asesmen untuk menentukan apakah 16 orang yang terjaring akan direhabilitasi atau dilanjutkan dengan proses hukum yang berlaku. "Kita masih melakukan pemeriksaan apakah mereka ini hanya pengguna, korban penyalahgunaan atau bahkan terlibat dalam jaringan narkotika kan berbeda tindak lanjutnya. Untuk 16 orang yang kemarin semuanya positif amfetamin (ekstasi)," imbuh Singgih.
Singgih menegaskan jika selama test urine di Diskotik Ibiza Club Surabaya, tidak ada pengunjung yang memberontak. Semua tahapan tes dilakukan dengan kondusif hingga berakhir. "Ada 500 lebih pengunjung. Semua tertib dan bisa berjalan kondusif. Kami akan terus melakukan kegiatan serupa sebagai upaya untuk memberantas peredaran narkotika khususnya di Surabaya," pungkas Singgih.
Direktur Ibiza Club Surabaya, Wahyu Tri Hartanto mengatakan, pihaknya sangat mendukung razia yang dilakukan ditempat hiburan malam. Menurut dia, razia ini membantu pihaknya untuk mengurangi atau bahkan menghilangkan adanya peredaran narkoba. Dengan begitu, tempat hiburan malam bisa terhindar dari peredaran narkoba.
“Kami mendukung BNN yang melakukan operasi ke tempat hiburan malam. Kami ingin orang yang datang kesini hanya ingin melepas lelah bukan menggunakan narkoba atau mengedarkannya,” katanya.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait