Nusantics Hadirkan Biome Beauty, Pioneer Microbiome Friendly Skincare di Indonesia

Ali
Biome Beauty sudah bisa didapatkan via offline di 60 premium store Guardian termasuk di Guardian Tunjungan Plaza 6 Surabaya. Foto: iNewsSurabaya.id/Ali Masduki

SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Nusantics, sebuah perusahaan bioteknologi berbasis teknologi genomics menghadirkan Biome Beauty, Microbiome Friendly Skincare pertama di Indonesia.

Konsep atau klaim tentang microbiome friendly skincare tengah berkembang pesat di Indonesia, namun di saat yang sama muncul juga pertanyaan tentang bukti apa yang mendukung klaim tersebut dan bagaimana sebuah skincare dapat dikatakan microbiome friendly.

Produk skincare baru dapat disebut microbiome friendly jika formula atau kandungannya tidak mengganggu keberadaan microbiome kulit dan ramah bagi lingkungan.

Berangkat dari fakta tersebut, Biome Beauty telah diuji secara in vivo (pengujian dengan parameter microbiome langsung di kulit manusia yang merupakan gold standard uji klinis). Terbukti merupakan elemen penting yang mampu menjaga keseimbangan microbiome di kulit.

Dokter Spesialis Kulit, dr. Irmadita Citrashanty, SpKK(K), FINSDV mengatakan, microbiome yang dikenal sebagai virus, jamur, bakteri, dan archaea sering dianggap sebagai sumber penyakit.

Padahal keberagaman dan keseimbangan microbiome di tubuh manusia justru memiliki peran penting bagi imunitas.

Begitupun saat microbiome kulit tidak seimbang, maka akan timbul masalah kulit seperti jerawat, beruntusan, break out, kusam, warna kulit tidak rata, dan berbagai masalah kulit lainnya.

“Microbiome kulit yang seimbang akan membantu memperkuat skin barrier, melindungi kulit dan membantu menjaga kulit terhadap virus dan bakteri berbahaya," tuturnya.

Apabila microbiome tidak seimbang dapat diatasi dengan penggunaan skincare yang ramah untuk microbiome kulit.

Menurut dr. Irmadita, menggunakan rangkaian produk skin care yang berlebihan dengan berbagai bahan aktif didalamnya justru menyebabkan ketidakseimbangan microbiome, meningkatkan risiko sensitivitas kulit, serta membuat kulit menjadi stress.

"Oleh karena itu, salah satu rangkaian skincare dasar yang penting adalah penggunaan pelembab atau essence, terutama ketika menggunakan produk yang mengandung bahan aktif seperti AHA, BHA, maupun retinol untuk mencegah iritasi yang bisa melemahkan lapisan pelindung kulit,” paparnya.

Sementara itu Brand Specialist Biome Beauty, Elisa Frederica menjelaskan, Nusantics Biome Beauty diciptakan dari serangkaian proses pemahaman kehidupan yang ada di kulit.

Nusantics Biome Beauty hadir sebagai solusi untuk masalah kulit kebanyakan orang Indonesia yang didominasi bakteri atau jamur, seperti halnya saya yang kulitnya didominasi oleh bakteri, membutuhkan skincare yang mampu menutrisi jamur agar lebih seimbang.

"Untuk itulah, Biome Beauty hadir untuk menyeimbangkan microbiome, karena Biome Beauty bukan hanya sekedar sebuah brand, tapi juga solusi masalah kulit bagi banyak orang baik remaja hingga dewasa dalam mengembalikan kesehatan kulitnya. Kami, Nusantics percaya bahwa keberagaman dan keseimbangan microbiome-lah yang akan menghasilkan kulit sehat,” ujarnya.

Lebih lanjut Elisa menambahkan, berdasarkan hasil riset Nusantics, munculnya masalah kulit merupakan indikator bahwa microbiome kulit sedang tidak seimbang.

Kulit berjerawat akibat didominasi oleh jamur (biasanya memiliki karakter jerawat kecil/bruntusan) memiliki solusi yang berbeda dengan kulit berjerawat akibat didominasi bakteri.

Nusantics Biome Beauty akan menjadi jawaban dari permasalahan tersebut dengan menjadi skincare yang dipersonalisasi dengan kondisi microbiome kulit untuk mencapai kulit sehat bebas masalah.

Produk Biome Beauty yang menjadi unggulan adalah Biome Treatment Essence dan Biome Essence Spray. Kedua kategori ini diciptakan untuk menjaga kesehatan kulit manusia dengan memperhatikan sisi makhluk hidup lain yang ada pada kulit.

Adapun Hero Product yang diperkenalkan Nusantics adalah Biome Treatment Essence Galactomyces, diperuntukkan bagi kulit bermasalah atau jerawat akibat bakteri dan Biome Treatment Essence Gotu Kola yang diperuntukkan bagi kulit bermasalah atau jerawat akibat jamur.

Kedua skincare tersebut dihasilkan dari gabungan data penelitian dan kandungan alami berkualitas tinggi yang pada akhirnya membantu memperkuat skin barrier.

Saat ini, produk Biome Beauty sudah bisa didapatkan via offline di 60 premium store Guardian termasuk di Guardian Tunjungan Plaza 6, Guardian Galaxy Mall, Guardian Supermall Pakuwon.

Perlu dikerahui, Nusantics adalah perusahaan rintisan bioteknologi Indonesia besutan East Ventures dengan misi untuk mengakselerasi microbial diagnostics dan microbiome diagnostics untuk aplikasi one health.

Sejak didirikan pada tahun 2019, Nusantics menjadi garda terdepan dalam penanganan berbagai tantangan kesehatan seperti meluncurkan COVID-19 RT-PCR Test Kit, Variant Detection Kit, Biome Scan - Analisa profil mikrobioma kulit, AirScan, Bio Saliva - PCR Kumur, hingga RT-PCR Test Kit pendeteksi Penyakit Kuku Mulut (PMK) pada hewan ternak dan CeKolam - layanan deteksi dini penyakit udang.

Nusantics aktif melakukan inovasi pengembangan produk terkait diagnostik mikrobioma yang menginspirasi.

Dalam perjalanannya, Nusantics terpilih menjadi salah satu pemenang startup kategori Healthcare di G20 Digital Innovation Network 2022, dan menjadi salah satu dari enam startup genomik terbaik dunia yang mendapatkan investasi dari perusahaan genomics ternama Illumina.

Kedepannya Nusantics akan terus mengembangkan dan mengkomersialkan alat diagnostik terkait mikrobioma yang disesuaikan untuk populasi Indonesia dan Asia yang sangat beragam.

Editor : Ali Masduki

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network