Untuk menggaungkan semangat tunanetra, Heri mengharapkan ada pihak-pihak yang memberi fasilitas event pada disabilitas. Menurut dia, tunanetra memiliki ketrampilan banyak, mulai mengaji, bermain musik, bernyanyi, hingga ceramah.
"Doa kami, semoga kami diberi wadah untuk mengembangkan ekspresi. Bayangkan, kami di Surabaya ada sekitar 200 tunanetra yang tergabung dalam komunitas. Kalau diberikan wadah ekspresi, kami yakin tidak akan mengecewakan," jelas Heri.
SMA IPIEMS mengajak Tunanetra untuk Ngaji On The Bus dengan menggunakan Bus kota milik Pemkot Surabaya. Foto iNewsSurabaya/arif
Kepala Sekolah SMA IPIEMS Akhmad Fauzi, SE mengatakan, pihaknya sengaja memberikan wadah pada para tunanetra untuk menunjukkan ketrampilan, mulai mengaji di bus hingga ceramah di musala SMA IPIEMS.
"Tujuan kami supaya anak-anak mampu mengambil manfaat dari acara ini. Disabilitas saja mampu berkarya dengan keterbatasan yang ada, saya berharap ini menjadi motivasi bagi mereka," katanya.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait