TUBAN, iNewsSurabaya.id – Presiden RI Joko Widodo atau akrab di panggil Jokowi tak hanya pandai mengelola pemerintahan. Ia juga pandai menanam padi, layaknya petani-petani pada umumnya.
Keterampilan menanam padi ditunjukan di Desa Senori, Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Bersama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Jokowi melakukan tanam padi. Varietas padi yang ditanam kali ini adalah padi Varietas Inpari (Inbrida Padi Sawah Irigasi) 32 dengan provitas rata-rata mencapai 7,2 Ton/Ha.
Padi jenis ini memiliki sejumlah keunggulan yaitu jumlah produksinya lebih tinggi dibanding varietas lain. Tidak hanya itu, varietas ini juga tahan terhadap penyakit Hawar Daun Bakteri (HDB) atau penyakit kresek pada padi.
Presiden Jokowi mengatakan, masa tanam padi ini mulai dilakukan seperti di daerah lain setelah masa panen. Dimana setelah panen tidak diberi jeda karena masih ada air yang banyak, sehingga harus segera ditanam.
“Yang saya senang disini adalah pakai pupuk organik yang dilakukan oleh Serikat Petani Indonesia. Ini sudah 3 tahun kurang lebih 1.000 hektar semuanya organik. Dan biaya untuk pupuknya yang biasanya per hektar bisa sampai Rp5-6 juta per hektar, kita disini hanya antara Rp100.000- 500.000 per hektar,” katanya.
Menurutnya jika bisa dikembangkan di daerah lain, maka akan mengurangi cost yang harus dikeluarkan petani. Serta tidak ketergantungan pada pupuk kimia, industri pupuk kimia ataupun impor bahan baku dari pupuk kimia.
“Jangan sampai ada keluhan pupuknya sulit. Ya memang sulit semua negara urusan pupuk sulit, tapi ada pilihan-pilihan dan ini sudah dimulai oleh Serikat Petani Indonesia. Untuk hasilnya jika di awal memang agak turun sedikit tapi setelah itu meningkat," tukasnya.
"Yang kedua ini dapat memperbaiki ekosistem lingkungan yang ada di sini. Dimana mulai kembali banyak cacing-cacing, belut ataupun katak. Jadi ekologinya terperbaiki kembali,” pungkasnya yang didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo, Kapolda Jatim Irjen Pol. Toni Hermanto, Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Farid Makruf, dan Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky.
Gubernur Khofifah mengatakan, lokasi tanam padi ini sengaja dipilih lantaran Desa Senori, Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban ini memiliki indeks pertanaman (IP) 3. Bulan ini, di Desa Senori diproyeksikan akan ditanam padi di lahan seluas 314 Ha. Dimana, pada bulan April sasaran tanam padi di Kabupaten Tuban diperkirakan seluas 8.104 Ha, sedangkan di bulan Mei diperkirakan seluas 5.833 Ha.
“Kami di Jatim berkomitmen untuk terus melakukan percepatan masa tanam padi. Hal ini penting dilakukan mengingat saat ini merupakan masa setelah panen raya,” kata Gubernur Khofifah.
Tidak hanya itu, Ia juga menegaskan saat ini mulai masuk akhir musim penghujan, dan awal musim kemarau. Dimana ketersediaan air masih melimpah, sehingga bisa memaksimalkan produksi panen.
“Musim hujan membuat ketersediaan air cukup tinggi sehingga menjadi waktu yang tepat untuk proses penanaman tanaman padi. Mohon ada percepatan masa tanam mumpung masih melimpah air, mumpung masih musim hujan, pasti akan berdampak pada produksi total dari padi kita,” ujarnya.
Khofifah menambahkan, percepatan masa tanam ini penting dilakukan terutama setelah masa panen. Dimana panen raya padi di Jawa Timur dimulai bulan Februari dan puncaknya di Bulan Maret – April 2023, sehingga saat ini telah dimulai musim tanam padi.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait