Polemik Pencopotan Brigjen Endar Priantoro Beredar, Ada Indikasi Politik? ​​​​​​​

Achmad Ali
Direktur Rumah Kebangsaan Jawa Timur, Abdul Ghoni bersama jajaran pengurus. Foto iNewsSurabaya/achmad ali

SURABAYA iNewsSurabaya - Pemberhentian Brigjen Pol Endar Priantoro sebagai Direktur Penyelidikan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memantik polemik berbagai pihak. Di Kota Surabaya, organisasi yang tergabung Cipayung Plus menyoroti kinerja ketua KPK Firli Bahuri.

Direktur Rumah Kebangsaan Jawa Timur, Abdul Ghoni mengatakan, kontroversi yang kerap dilakukan Firli dinilai bisa membuat kepercayaan publik terhadap kinerja KPK terus menurun.

"Hilangnya integritas Firli Bahuri telah menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat Indonesia," kata Abdul Ghoni, Minggu (9/4/2023).

"Pasalnya, beberapa langkah yang diambil KPK di bawah kepemimpinan Firli dinilai lebih memihak pada kepentingan politik daripada memerangi korupsi," imbuh dia.

Abdul Ghoni mencontohkan kasus Formula E. Dalam hal itu, Firli berambisi menaikkan kasus itu ke tahap penyidikan. Bahkan Firli harus menyingkirkan Brigjen Pol Endar karena dianggap sebagai perintang.

"Karena menurut pak Brigjen Endar dan Direktur Penindakan Karyoto, bahwa kasus itu masih belum cukup bukti. Itu sebabnya, Firli memutuskan kebijakan yang ngawur dengan memberhentikan Endar," tegas dia.

"Tindakan Firli merupakan bentuk Abuse of Power (penyalahgunaan kekuasaan) dan pencopotan Endar dari jabatannya telah memanaskan internal KPK dalam beberapa hari ini," tambah Ghoni.

Editor : Arif Ardliyanto

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network