MOJOKERTO, iNewsSurabaya.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto menyiapkan warganya untuk meningkatkan ekonomi. Pemkot memutuskan untuk melakukan pengembangan pembangunan Pasar Hewan Sekarputih di Kota Mojokerjo.
Pembangunan Pasar Hewan Sekarputih ini dipastikan akan berlanjut dengan pembangunan kios dan taman serta revitalisasi tugu cagar budaya. Hal tersebut disampaikan oleh Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari saat meninjau Pasar Hewan Sekar Putih, Rabu (26/4/2023).
Wali kota yang akrab disapa Ning Ita tersebut menyampaikan, minat masyarakat untuk memanfaatkan pasar hewan ini lebih tinggi dibanding pasar hewan sebelumnya (Pasar Cakarayam). Untuk itu, pembangunan sarana pendukung secepatnya akan segera dilaksanakan.
"Kami upayakan, alat berat akan kita turunkan untuk segera membuatkan akses alternatif sebelum proyek tahap dua berjalan," kata Ning Ita seperti dipublikasikan Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Mojokerto.
Ia menjelaskan sebanyak 50 kios akan dibangun dalam proyek tahap II untuk memfasilitasi para pedagang yang ada di sepanjang Jalan Sekarputih. "Proyek tahap dua masih berproses di PBJ untuk lansdscape, pagar dan sisa kios. Jadi kios (warung) yang terbangun kan baru 10 sedangkan kebutuhan untuk memfasilitasi pedagang di pinggir jalan kurang lebih ada 50," jelasnya.
Ning Ita berharap dengan memasukkan para pedagang di sekitar pasar hewan akan menjadikan kios lebih tertata. "Harapan kami ke depan di sepanjang Jalan Sekarputih akan bersih, tidak ada kekumuhan lagi, karena warung-warung liar kita fasilitasi masuk di dalam pasar," tuturnya.
Ning Ita menambahkan bahwa di sekitar pasar hewan Sekarputih ini juga terdapat cagar budaya berupa tugu yang juga akan segera direvitalisasi. "Area pasar hewan ini ada dua tugu cagar budaya peninggalan Belanda. Dua tugu ini akan kita lakukan revitalisasi sekaligus akan ada taman dengan tema Mojopahit," kata wali kota perempuan pertama di Kota Mojokerto ini.
Selain meninjau pasar hewan, Ning Ita juga meninjau pembangunan Kantor DPRD Kota Mojokerto di Jalan Surodinawan. Hal yang menjadi perhatian adalah belum dioptimalkannya lahan kosong yang ada di gedung baru. Menurutnya lahan kosong tersebut masih dapat dimaksimalkan lagi, salah satunya adalah dimanfaatkan untuk lahan parkir.
"Lahan untuk gedung DPRD itu sangat luas, namun belum dimaksimalkan untuk pemanfaatan parkirnya. Kita tahu kalau rapat paripurna seluruh OPD dan instansi vertikal hadir. Sehingga dibutuhkan minimal ada kapasitas 50unit kendaraan roda 4 untuk parkirnya," jelas Ning Ita.
Terkait waktu untuk menempati gedung baru tersebut, Ning Ita memberikan keleluasaan bagi anggota DPRD Kota Mojokerto untuk menempati. "Penggunaan gedung DPRD itu terserah anggota dewan, kita sudah sediakan fasilitasnya," pungkas Ning Ita.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait