Namun dari hasil mediasi tersebut tidak ada suatu tindakan konkret atas bentuk tanggung jawab dari pihak Rumah Sakit Premier Surabaya atas penolakan pasien Peter Richard Manuputty, SH, yang berujung si pasien meninggal dunia.
Keluar dari ruang mediasi tidak ada itikad baik dari pihak rumah sakit, bahkan masa dari M1R mengancam akan membakar Rumah Sakit Premier Surabaya akibat bentuk kekecewaan atas meninggalnya anggota mereka yaitu Peter Richard Manuputty, SH.
Ketua Maluku Satu Rasa (M1R) Jawa Timur, Baharudin Umasugi, mengaku kecewa dengan RS Premier Surabaya, karena telah menolak Almarhum Peter Richard Manuputty, SH, yang saat itu dalam kondisi kritis mengalami serangan jantung.
Hanya saja, pihak Rumah Sakit bakal menggelar pertemuan lagi pada hari Sabtu (29/4/2023) untuk permintaan maaf dan sebagainya.
"Perlu diingat tujuan kami adalah untuk menegakkan rasa kemanusiaan. Rumah sakit harus menjadi sentra kemanusiaan bukan sentra bisnis atau komersil dan tidak membeda-bedakan warna kulit atau ras,” tegas Baharudin.
Ketika ditanya perihal apabila pada hari Sabtu tanggal 29 April 2023 besok, mediasi mengalami jalan buntu apakah pihak Maluku Satu Rasa (M1R) akan menempuh jalur hukum.
Baharudin mengatakan masih akan mengkaji dengan timnya perlu atau tidaknya persoalan ini dibawa sampai ke jalur hukum.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait