Setelah itu, ujar Malkan, ART (pembantu) Dewi Perssik mengabarkan kalau sapinya akan dipotong di tempat lain. Saat itu, Malkan mempersilakan sapi kurban Dewi Perssik dipotong di tempat lain, namun harus dibawa sendiri.
"Saya diminta tolong untuk bantu menaikan ke truk yang mengangkutnya, saya tidak mau. Tiba-tiba sopir truk sama ART-nya Dewi datang kedua kalinya minta tolong nanti diberikan imbalan rokok. Saya bilang, jangankan uang rokok, dikasih Rp 100.000, Rp 200.000, Rp 1 juta, Rp 2 juta, Rp 100 juta pun saya tolak buat ngangkat sapi. Karena bukan kapasitas saya naikin sapi," ungkapnya.
Malkan menyayangkan penolakannya membantu menaikan sapi ke truk untuk disembelih di tempat lain dianggap Dewi Perssik menolak sapi kurban yang rencananya dibagikan ke warganya.
"Yang jadi masalah mungkin karena kita enggak bantu. Tiba-tiba malamnya dia live Instagram sapinya ditolak. Ditolak kok sampai 4 jam di sini. Coba bayangin deh perasaannya gimana. Sapi sudah diserahin ke ente, tiba-tiba saja diambil, preseden buruk dong. Ada apa nih kok enggak percaya," tegas Malkan.
Malkan membantah ada unsur politik terkait polemik sapi kurban Dewi Perssik ini. Malkan merasa difitnah karena dituduh memeras sebesar Rp100 juta seperti yang diungkapkan Dewi Perssik saat live Instagram.
"Saya sampaikan kepada Ibu Dewi Perssik bahwa pernyataan kamu itu adalah pernyataan fitnah. Saya enggak pernah kaitin politik. Kalau bahasa saya jin iprit pun kasih sapi ke sini, saya potong. Dan Alhamdulillah tadi sudah dijelaskan yah sama Dewi Perssik bahwa enggak ada kaitannya sama politik dan enggak ada yang namanya unsur pemerasan tetapi cuma kesalahpahaman aja," tegasnya.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait