Ia menjelaskan, baik Ganjar dan Erick memiliki karakteristik masing-masing dan latar belakang berbeda. Namun, hal tersebut saling menguntungkan satu sama lain.
"Ganjar sejauh ini berhasil berperan sebagai tokoh yang muncul dari bawah. Ia berhasil membalikkan citra ya sebagai yang merakyat. Sementara Erick, dari kelas elite yang mungkin bisa imbang target suara jika disandingkan dengan Ganjar," kata Dedi.
Bicara soal karakter kepemimpinan, Ganjar Pranowo merupakan pemimpin bercorak nasionalis. Sementara Erick Thohir merupakan pemimpin yang bercorak religius sebagai kader dari Nahdlatul Ulama (NU).
Karena itu, duet Ganjar-Erick memiliki elektabilitas cukup tinggi jika disandingkan sebagai capres dan cawapres. Misalnya saja di survei (IPO) periode 5 - 13 Juni 2023, dalam hasil pasangan capres dan cawapres, pasangan Ganjar-Erick mendapatkan torehan hasil 26,8 persen.
Sementara itu, di survei lain seperti SMRC pada Mei 2023 sudah ada beberapa nama cawapres potensial untuk dipasangkan dengan Ganjar Pranowo. Cawapres yang mendapat urutan pertama adalah Erick Thohir dengan angka 19,4 persen, lalu Sandiaga Uno 14,3, dan Mahfud MD 13,2 persen.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait