SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Doula Yurin Nurvini ,S.S , CD(DONA), mengungkap pentingnya kesiapan calon ibu dan ayah dalam menyambut kelahiran bayi, terutama dalam menghadapi persalinan anak pertama. Sebagaimana diketahui, pada umumnya banyak hal yang belum pernah dialami oleh ayah maupun ibu pada fase kelahiran anak pertama.
Pemegang sertifikat DONA Internasional Certifieed Birth Doula, Postpartum Doula, Coaching, & Breastfeeding Counselor ini menuturkan, saat seorang ibu melahirkan, yang terlahir sebagai individu baru bukan hanya bayi, tapi juga kedua orang tuanya. Terutama jika itu adalah anak pertama, banyak hal yang juga belum pernah dialami oleh ayah maupun ibu.
Di sisi lain, jadwal konsultasi dengan bidan atau dokter obgyn selama masa kehamilan dapat dihitung dengan jari. Durasi dalam setiap pertemuan pun tak terlalu lama, sehingga ibu dan ayah tak bisa mengungkapkan dan mendapat solusi atas semua kebingungan yang mereka alami.
"Sebagai orangtua muda harus ada persiapan. Selama ini banyak yang tidak memiliki persiapan menghadapi persalinan. Meskipun persalinan dilakukan dengan operasi caesar, sebenarnya tetap harus dipersiapkan terlebih dulu," tuturnya disela Newborn Care Class di Surabaya, Sabtu (29/7/2023).
Doula Yurin mengungkapkan, selama ini dia banyak menemui calon ibu yang memiliki anak pertama masih minim pengetahuan tentang proses persalinan. Ditambah lagi sang suami juga tidak tahu cara mendampingi, cara menenangkan dan cara membantu.
Akibanya, tidak sedikit wanita mengalami baby blues, yaitu perasaan sedih yang dialami banyak wanita di masa-masa awal setelah melahirkan. Kondisi ini cenderung muncul selama beberapa hari dan paling lama hingga 2 minggu pascapersalinan.
"Para ibu yang baru melahirkan anak pertama biasanya mengalami baby blues parah. Tetapi yang lebih parah jika support system tidak terbentuk," ujarnya.
Selain faktor minimnya informasi, baby blues biasanya disebabkan mengikuti pola asuh patriarki. Pola ini menempatkan sosok ibu yang bertanggungjawab mengasuh dan membesarkan anak. Sedangkan sang ayah cukup bekerja.
"Tetapi sebenarnya itu sudah berubah. Para cowok sebenarnya ingin membantu, hanya saja tidak tahu caranya dan kemana harus belajar. Maka parenting itu penting," tegasnya.
Untuk mendapatkan ilmu tentang mengasuh, membimbing, serta mendidik anak dengan cara baik dan benar, bisa diperoleh darimana saja. Salah satunya dari Doula, yaitu seseorang yang berperan khusus untuk mendampingi para calon ibu.
Doula ini bertugas memberikan dukungan dari segi emosional, fisik, sekaligus juga edukasi pada pasangan suami-istri untuk menyambut kelahiran bayi.
Yurin menjelaskan, untuk mengikuti parenting syarat utamanya harus ada kemauan, serta komitmen suami dan istri karena mereka yang nantinya mengasuh anak.
Seperti Newborn Care Class di Surabaya ini misalnya. Calon ayah dan ibu secara berpasangan diajak untuk lebih tahu tentang kebutuhan bayi.
Banyak materi yang diajarkan, seperti pengetahuan dasar bayi newborn, 10 bakat alami bayi, kebutuhan dan bahasa kasih newborn, mitos dan serba-serbi permasalahan bayi dan tips mengatasi permasalahan bayi.
Selain itu, peserta juga diajak praktik langsung cara memandikan bayi newsborn, membedong bayi newborn, tenik memijat dan senam bayi newborn dan teknik mengggendong bayi newborn.
Doula Yurin menuturkan, pengetahun tersebut alangkah baiknya jika didapat sebelum persalinan. Idealnya sejak usia kehamilan 32 minggu sampai 37 minggu. Yang pasti, ada tiga hal yang paling pokok, yakni kelas persiapan persalinan, meyusui dan merawat bayi.
Menurutnya, jika ibu dan ayah sudah paham setiap tahapan menyambut dan merawat si bayi maka mitos yang selama ini dialami banyak orang bisa dihindari.
"Jika mitos bermunculan dan ibunya mendapatkan tudingan (mitos) maka suami bisa menengahi," ucapnya.
Bicara tentang mitos, di tengah-tengah masyarakat Indonesia hingga saat ini masih ada yang memperlakukan bayi tidak layaknya bayi. Contohnya, bayi yang baru lahir tidurnya dipisah dari orangtuanya. Kemudian jika si bayi menangis cukup ditaruh. Ada lagi yang beranggapan bayi tidak boleh gendong terus.
Padahal, kata Yurin, kebutuhan bayi itu sama dengan kebutuhan manusia pada umumnya, yaitu dicintai. Salah satunya 1 bulan sejak lahir digendong.
"Jadi fokusnya kepada si bayi. Bayi itu memang harus digendong, dipeluk," ungkapnya.
Doula Yurin menuturkan, kerekatan antara orangtua dan si anak bisa gagal jika mitos tersebut masih dianut. Pelukan ibu, lanjutnya, sangat berpengaruh pada tumbuh kembang mental si anak.
"Itu kebutuhan. Kalau dipisah sebenarnya tidak apa-apa, tapi jangan salahkan jika nantinya si anak tumbuh menjadi orang tidak percaya diri dan suka memberontak. Kalau anak yang disusui dan digendong sesuai kebutuhan maka menjadi lebih kalem dan lebih bisa dinasehati. Yang paling penting kecerdasan anak dibentuk dari pelukan sang ibu," tutupnya.
Itulah pentingnya keberadaan Doula. Seorang Daula dibutuhkan bukan hanya untuk ibu, tapi untuk ibu, ayah, dan juga bayi. Sebagai sumber advokasi, sumber informasi, sumber physical support, dan sumber emotional support, yang mungkin itu tidak serta merta bisa langsung didapat sama keluarga atau support system dan birth provider. Karena birth provider punya waktu terbatas.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait