Ini Alasan Harga Beras di Jatim Melonjak, Simak Analisa Kepala BI Jawa Timur

Lukman Hakim
Gubernur Khofifah Indar Parawansa menunjukan produk beras. Foto iNewsSurabaya/ist

SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Harga beras di Jawa  Timur (Jatim) dalam sebulan terakhir ini terus mengalami kenaikan. Data Sistem Informasi Ketersediaan dan Perkembangan Harga Bahan Pokok (Siskaperbapo) menunjukkan, pada Minggu (6/8/2023) lalu, rata-rata harga beras di Jatim sebesar Rp10.319 per kilogram (kg).

Sementara pada Rabu (6/9/2023) naik menjadi Rp11.138 per kg. Harga rata-rata tertinggi di Kabupaten Sampang sebesar Rp12.500 per kg. Sedangkan harga rata-rata terendah di Kabupaten Kediri Rp10.200 per kg. 

Menurut Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPBI) Jatim, Doddy Zulverdi, naiknya harga beras disebabkan oleh beberapa faktor. Antara lain, naiknya harga pupuk seiring akibat perang Ukraina-Rusia. Kondisi ini diperburuk dengan adanya El Nino. "Lahan padi juga menyusut. Kemudian alat penggilingan padi juga terbatas," katanya, Rabu (6/9/2023). 

Disisi lain, negara-negara importir juga terhambat karena mereka juga menjaga ketahanan pangan di negaranya. Kombinasi itu semua, biaya produksi, luas produksi, kualitas pengelolaan, itu mengakibatkan harga trennya terus naik. "Kenaikan harga beras sudah terjadi sejak beberapa bulan terakhir," ujarnya. 

Editor : Arif Ardliyanto

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network