Pemasangan sumur biopori bisa memitigasi dua masalah lingkungan sekaligus, banjir dan kekeringan sebagai akibat kurangnya resapan air serta akumulasi sampah organik yang bisa mencemari perairan sekitar.
Dadih mengatakan bahwa kolaborasi pemasangan sumur biopori ini penting sebab saat ini banyak air yang mudah terbuang kala musim hujan tak terserap ke tanah.
"Sekarang banyak rumah yang dicor. Jadi air langsung terbuang. Mudah-mudahan dengan adanya sumur biopori ini, air bisa lebih tertampung," ujarnya.
Sementara itu, Lina memberikan apresiasi atas bantuan piranti sumur biopori.
"Ini sangat bermanfaat bagi Desa Sukaluyu, baik yang di perkampungan maupun perumahan. Bisa menanggulangi banjir."
Ishak menambahkan, rangkaian kegiatan Hari Bersih-bersih Sedunia 2023 diawali dengan pembersihan sampah di Pantai Padang Galak, Denpasar, kemudian berlanjut dengan kegiatan serupa di Kebun Raya Mangrove, Surabaya, serta pelatihan manajemen nol sampah di Hutan Cempaka dan Desa Wisata Edelweiss, Kabupaten Pasuruan.
Selain mengajak warga sekitar, Sampoerna juga memulai inisiatif di lingkungan kerjanya sendiri, di antaranya mengajak membuang sampah pada tempatnya melalui inisiatif #SayaAjaBisa, serta melibatkan karyawan dalam pembuatan sumur biopori di Plant Karawang.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait