Pria kelahiran Makassar ini juga menilai karya para siswa ABK tak lepas dari kreatifitas yang tinggi di samping keterbatasan namun punya potensi yang perlu pengukuran dan pembinaan lebih lanjut. "Karya mereka lebih bagus dibanding orang-orang normal. Mereka orang yang expert dengan keinginan kuat," pungkas dia.
Sementara itu, Kabid PKPLK Dindik Jatim, Suhartono menuturkan sebelumnya mereka telah mengikuti seleksi secara daring di kab/kota. Tiga terbaik melanjutkan seleksi di tingkat provinsi. Kita cari yang juara satu saja untuk tampil di sembilan bidang lomba," ujar dia.
Sembilan bidang lomba tersebut yakni, bidang lomba kecantikan, bidang lomba tata busana, bidang lomba hantaran. Kemudian bidang lomba kreasi barang bekas, bidang lomba membatik, bidang lomba kriya kayu, bidang lomba menjahit, lomba bidang merangkai bunga (mini garden), lomba bidang tata boga dan lomba bidang IT.
"Seleksi kita lakukan secara 2 hari secara luring. Tim seleksi dari akademisi, praktisi dan SMK," jelas dia.
Suhartono juga menyebut ada beberapa bidang lomba yang diunggulkan karena langganan juara. Diantaranya bidang lomba kecantikan, hantaran, mini garden, menjahit dan membatik.
Sementara bidang lomba yang dinilai lemah oleh Suhartono, akan digenjot prestasinya dengan menggelar pelatihan bagi guru-guru pendamping dan pembina di perwakilan di masing-masing cabdin kota/kab.
"Kami juga perkuat dengan program vokasi istimewa harapannya dapat membantu meningkatkan keberhasilan LKS disabilitas," tandasnya.
Pihaknya berharap hasil seleksi ini dapat mempertahankan Juara Umum seperti yang diraih di tahun 2022.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait