Prevalensi Penyakit Jantung di Jawa Timur Capai 1,5 Persen, Ini Pesan Khofifah 

Lukman Hakim
Berdasarkan data Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) 2018 menunjukkan prevalensi penyakit jantung di Jawa Timur dengan prevalensi sebesar 1,5%. Foto/MPI

SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan, lebih dari 17 juta orang di dunia meninggal akibat penyakit jantung dan pembuluh darah. 

Kematian di Indonesia akibat penyakit kardiovaskular ini mencapai 651.481 penduduk per tahun. Terdiri dari stroke 331.349 kematian, penyakit jantung koroner 245.343 kematian, penyakit jantung hipertensi 50.620 kematian, dan penyakit kardiovaskular lainnya. 

"Berdasarkan data Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) 2018 menunjukkan prevalensi penyakit jantung di Jawa Timur dengan prevalensi sebesar 1,5%. Ini harus kita tekan agar kasus tidak semakin meningkat," kata Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Jumat (29/9/2023).

Berdasarkan jenis kelamin, prevalensi penyakit jantung lebih tinggi pada perempuan (1,6%) dibandingkan pada laki-laki (1,3%). Sedangkan jika dilihat dari sisi pekerjaan, ironisnya penderita penyakit jantung tertinggi terdapat pada aparat pemerintahan, yaitu PNS/TNI/Polri/BUMN/BUMD dengan prevalensi 2,7%.  

Begitu pula, jika dilihat dari tempat tinggal, penduduk perkotaan lebih banyak menderita penyakit jantung dengan prevalensi 1,6% dibandingkan penduduk perdesaan yang hanya 1,3%

Untuk itu, Khofifah mengajak masyarakat untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya pencegahan penyakit jantung (kardiovaskular). Hal itu ia sampaikan bertepatan dengan peringatan Hari Jantung Sedunia pada Jumat (29/9/2023).

Kunci agar jantung tetap sehat, lanjut Khofifah, adalah tubuh harus bergerak aktif, menghindari makanan yang tidak sehat, serta menghindari duduk terlalu lama. Karena, kondisi seseorang yang jarang bergerak bisa membuat jantung menjadi tidak sehat. 

“Pola makan yang sehat dan aktif bergerak menjadi kunci sehat menyayangi jantung kita,” ungkapnya.

Menurutnya, pola hidup sehat dan aktif bergerak merupakan salah satu cara preventif mengatasi dan mencegah penyakit jantung. Seperti mengonsumsi buah-buahan dan sayur menjadi hal penting disamping melakukan olahraga secara rutin. 

“Saya selalu menyempatkan diri untuk berolahraga sebelum memulai aktifitas. Berjalan pagi berkeliling Grahadi sampai bersepeda. Bahkan ketika saya melepas acara gowes dimanapun, saya juga  ikut gowes bersama seluruh peserta," katanya

Editor : Ali Masduki

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network