Mengapresiasi program, Ketua DPD Perempuan Maju Indonesia Jatim, Iis Hendro mengaku pihaknya mendukung penuh program-program yang berkaitan dalam pembangunan generasi muda. Lebih lagi dalam gerakan literasi digital, skill, digital safety, digital culture dan digital etik.
Pihaknya berharap membaca tidak hanya sekedar kebutuhan saja. Melainkan tumbuh menjadi kebiasaan dalam diri masyarakat luas, terutama anak-anak.
SMAN 10 Surabaya kembangkan literasi membaca. Foto iNewsSurabaya/ist
Sementara itu, menurut Kepala Perwakilan Penerbit PT Bumi Aksara cab Surabaya, Mardiyah ada beberapa faktor yang menyebabkan gairah membaca masyarakat Indonesia rendah, utamanya bagi generasi muda. Salah satunya terkait semakin canggihnya fungsi gadget dan sosial media yang berkembang semakin pesat.
"Gadget kalau dimanfaatkan dengan baik akan menghasilkan produk-produk baik untuk berkreatifitas dan berkreasi. Karena buku pun juga sekarang ada yang tersedia dalam bentuk elektronik. Tapi jika tidak dimanfaatkan dengan baik, faktor-faktor negatif penggunaan gadget akan menurunkan ketertarikan masyarakat untuk membaca ataupun berkreasi," tandasnya.
Karenanya, sebagai upaya dalam menumbuhkan minat baca masyarakat terutama anak, salah satu cara adalah dengan membiasakan minat baca dilingkungan keluarga. Di mana orangtua punya andil besar untuk menumbuhkan cinta membaca dalam diri anak sedini mungkin, melalui cerita dongeng.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait