Gubernur Khofifah Terima Penghargaan Tokoh Peduli Masjid dari Dewan Masjid Indonesia

Lukman Hakim
Gubernur jatim Khofifah Indar Parawansa. Foto iNewsSurabaya

SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa menerima penghargaan sebagai Tokoh Peduli Masjid dari Pengurus Pusat Dewan Masjid Indonesia (PP DMI). Penghargaan tersebut berdasarkan SK PP DMI No. 192.A/I/SK/PP.DMI/XI/2023.

Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Ketua Pengurus Pusat Dewan Masjid Indonesia, H.M. Jusuf Kalla kepada Gubernur Khofifah saat acara Penganugerahan Masjid Award ke-II DMI Jatim di Auditorium Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) Kampus B Surabaya. 

Penghargaan ini diberikan kepada Khofifah, karena selama kepemimpinannya dinilai sebagai kepala daerah yang peduli terhadap masjid. Baik dalam pengelolaannya maupun dalam berbagai kegiatan di masjid.

Menurut Khofifah, penghargaan ini menjadi penyemangat dan penguat komitmennya untuk terus berupaya memakmurkan masjid sekaligus memakmurkan para jama'ahnya. 

"Alhamdulillah penghargaan ini kami dedikasikan kepada seluruh imam masjid di Jatim, termasuk para marbot dan seluruh pengelola masjid yang terus berupaya memakmurkan masjid, dan memakmurkan jama'ahnya," katanya, Jumat (17/11/2023).

Khofifah mengatakan, Pemprov Jatim terus memberikan perhatian kepada para imam masjid. Salah satunya melalui pemberian program Uang Kehormatan Imam Masjid (UKIM) yang diberikan kepada imam-imam masjid di Jatim.

Dimana, selama lima tahun kepemimpinannya, Khofifah telah memberikan 53.799 tunjangan UKIM bagi para imam masjid. Dengan rincian Tahun 2019 sebanyak 11.049 orang, Tahun 2020 sebanyak 9.250 orang, Tahun 2021 sebanyak 9.350 orang, Tahun 2022 sebanyak 11.650 orang, dan Tahun 2023 sebanyak 12.500 orang.

"Uang tunjangan bagi imam masjid ini menjadi bentuk penghormatan kami bagi seluruh imam masjid di Jatim. Semoga tunjangan ini memberikan semangat bagi imam-imam masjid untuk terus memakmurkan masjid," katanya.

Khofifah menambahkan, keberadaan masjid di Jatim diharapkan tidak hanya sebagai tempat ibadah semata. Namun juga sebagai majelis ilmu yang mampu mendorong pemberdayaan umat salah satunya di bidang ekonomi. Hal ini berseiring dengan visi misi DMI yakni memakmurkan dan dimakmurkan masjid.

“Bagaimana masjid ini juga bisa mendorong pemberdayaan ekonomi umat dan masyarakat di sekitarnya. Sekaligus juga sebagai pusat pendidikan umat," katanya.

Menurutnya, masjid saat ini bukan hanya menjadi pusat ibadah saja. Melainkan juga pendidikan dan pemberdayaan umat. Sehingga inovasi penyiapan dan penyediaan sarana prasarana yang memadai di masjid akan mendukung terwujudnya kelancaran kegiatan di masjid.

"Jika program serta kegiatan masjid dibuat dalam kemasan yang menarik, maka akan membuat orang semakin bersemangat  datang ke masjid," katanya.

Selain itu, ia juga mendorong agar setiap masjid harus mulai bergerak melakukan inovasi dengan memanfaatkan teknologi dan media digital. Dengan harapan syiar dan dakwah masjid bisa lebih maksimal dan jangkauannya pun lebih luas.

"Salah satunya dengan mengembangkan transformasi digital. Karena sangat mungkin ke depan pelayanan masjid menggunakan digital Artificial Intelligence (AI),” katanya.

Terkait penghargaan Masjid Award ini, Khofifah berharap, akan menjadi referensi bersama terkait prototype masjid yang baik dan unggul. Baik pelayanannya maupun manajemennya. 

“Prototype ini menjadi referensi bersama bahwa ada pengelolaan manajemen masjid yang lebih baik dan lebih maksimal. Ada yang merasa sudah baik, tapi ada yang lebih baik lagi. Ada yang merasa sudah maksimal, ternyata ada yang lebih maksimal lagi,” katanya.

Lebih lanjut, kepada masjid-masjid di Jatim yang berhasil meraih penghargaan dalam Masjid Award ini, Khofifah menyampaikan selamat dan apresiasinya. 

Dirinya berharap prestasi ini mampu mendorong dan memacu masjid-masjid lain di Jatim agar lebih baik lagi ke depannya.

“Kami berharap DMI Award ini dapat memotivasi dan menginspirasi masjid-masjid lain di Jatim untuk menjadi lebih baik lagi. Baik dari sarana prasarana, tertib administrasi maupun tertib kegiatan,” katanya.

Sebab, lanjutnya, dalam ajang Masjid Award terdapat beberapa program yang menjadi penilaian. Mulai dari perbaikan sistem pengeras suara, pembuatan aplikasi masjid dan media digital, kampanye masjid bersih dan sehat. Kemudian pemberdayaan ekonomi berbasis masjid, manajemen masjid, sertifikasi tanah wakaf masjid, arsitektur masjid, pendidikan dan dakwah, serta wisata religi. 

"Semoga penganugerahan Masjid Award ini, sistem pengelolaan masjid dapat berjalan dengan baik" pungkasnya.

Sementara itu, Ketua PP DMI H.M. Jusuf Kalla mengatakan bahwa, masjid memiliki fungsi untuk memakmurkan jamaahnya. Untuk itu perlu dibangun suatu sistem dimana masjid menjadi tempat yang berimbas pada kesejahteraan masyarakat lewat ilmu dan keterampilan.

"Memakmurkan masjid gunanya agar masyarakat kita lebih maju dan mengerti agamanya. Masjid boleh bagus bangunannya, tapi alangkah lebih bagus jika ada banyak kegiatan di masjid, apalagi yang berkaitan dengan ilmu dan ekonomi," katanya.

Sementara itu, Wakil ketua PW DMI Jatim KH Muhammad Sujak menyampaikan terimakasihnya kepada Khofifah atas perhatian yang ditujukan pada masjid selama ini, terutama terkait berbagai tunjangan yang diberikan kepada Imam masjid di Jatim. 

"Dalam lima tahun terakhir ini banyak sekali kebaikan Ibu Gubernur untuk Masjid di Jatim. Terdapat 51.952 masjid yang terdaftar dalam DMI Jatim, dan para imam masjid mendapatkan uang kehormatan Imam Masjid," ungkapnya. 

Editor : Ali Masduki

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network