Di Panti asuhan ini, lanjut dia, bukan hanya bayi yang diadopsi, tetapi anak SD yang ditinggal orang tuanya juga dibantu untuk tetap bisa mengeyam pendidikan layak..
"Banyak juga anak-anak karena broken home jadi tidak bisa sekolah karena tidak memiliki biaya, ya kami biayai mas dengan target kuliah S2," bebernya.
Hingga saat ini, ada 6 anak yang sudah lulus kuliah dan 3 anak yang masih kuliah, sedangkan yang lain masih banyak yang bayi dan sekolah SD, SMP dan SMA.
"Jadi kami tolong yang bisa kami tolong sebisanya dan yang butuh bantuan kami bantu sebisanya," papar Rois.
Rois menegaskan, sejak awal Panti Asuha Manarul Mabrur ini memang berdiri secara mandiri dan tidak ada donatur ataupun bantuan pemerintah. "Bukan karena apa, tapi karena kami ingin mengajari anak-anak disini untuk bisa hidup mandiri dan itu harus diberi contoh", ucapnya.
Untuk merawat anak-anak yang masih kecil bahkan bayi, Ia mengaku yang membantunya adalah anak-anak yang ia didik dan sudah masuk usia remaja. Mereka ikut mengurus adik-adiknya yang masih bayi. Sebab, jika harus membayar orang untuk merawat mereka, tentunya tidak memiliki banyak biaya.
"Kalau kami bayar orang, jujur saya tidak mampu untuk menggaji mas", ungkap dia.
Orang tua dari anak-anak disini dipersilahkan kapanpun jika ingin mengambil kembali anaknya tanpa harus ada biaya sepeserpun. "Karena kami ikhlas untuk membantu siapapun dan darimana saja se-Indonesia mas", ucapnya.
Rois mengaku mengajari anak-anaknya untuk saling menghargai dan kekeluargaan karena anak-anak tersebut lahir dari rahim yang berbeda namun memiliki nasib yang sama.
"Kami tanamkan sejak dini kepada mereka secara kekeluargaan karena mereka semua juga ingin memiliki kehidupan yang sama seperti anak-anak yang lain diluar sana," jelas dia.
Rois memiliki dasar karena ia mencintai negeri dan negara Indonesia ini, ia tidak tega saat melihat saudara-saudarnya menangis karena memiliki masalah sehingga karena kecintaannyalah rasa capek untuk merawat anak-anak tersebut menjadi hilang.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait