Beberapa faktor penyebab pengunjung tidak mencapai target, Lintang menduga salah satunya karena cuaca tak menentu.
“Salah satunya cuacanya, itu juga menjadi evaluasi kita berikutnya, apakah promosi kita yang kurang, atau karena segala sesuatu yang di luar kehendak kita,” katanya.
Penuhnya parkir saat pengunjung membludak, juga dievaluasi dengan mengetatkan pengarahan pengunjung pindah parkir di Terminal Intermoda Joyoboyo (TIJ).
“Artinya mereka melihat penuh, mereka juga putar balik,” imbuhnya.
Termasuk keberadaan jukir liar yang masih ada diupayakan tidak menghalangi pengunjung parkir ke TIJ.
“Artinya begini, tahun ini kita sudah tambahi dengan penunjuk arah itu dengan barcode supaya pengunjung tidak termanipulasi dengan para preman-preman itu, tapi apakah itu efektif atau tidak itu yang akan kita evaluasi. Jika tidak efektif apa yang akan kita lakukan, itu yang akan kita evaluasi,” bebernya.
Termasuk tarif mahal jukir liar terhadap para pengunjung yang tidak kebagian parkir di area dalam KBS.
“Nah itu yang akan kita evaluasi kembali, semoga ke depannya kordinasi kita lebih baik lagi, sehingga tidak terjadi hal demikian,” tandasnya.
Sebelumnya, ada 10 orang jukir dan joki liar KBS yang diamankan Satpol PP dan Dishub Surabaya karena ketahuan menarik pengunjung saat libur Nataru dengan tarif hingga Rp50 ribu.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait