Raih Kinerja Positif di 2023, Mandiri Investasi Targetkan Pertumbuhan Lebih Tinggi di 2024

Ali Masduki
Sepanjang tahun 2023, Mandiri Investasi menerbitkan beberapa produk investasi baru salah satunya produk Reksa Dana Indeks ETF yang berinvestasi pada saham di indeks LQ45 yaitu Mandiri ETF LQ45. Foto/Istimewa

Pada tahun 2024, Mandiri Investasi menargetkan pertumbuhan dana kelolaan sebesar 10% yang didorong oleh reksa dana terbuka dari kelas aset saham, obligasi dan pasar uang serta produk investasi alternatif.

“Selain dari peluncuran produk baru, kami akan meningkatkan dana kelolaan dari produk eksisting dengan menerapkan fitur share class. Dengan adanya share class, reksa dana kami dapat memenuhi kebutuhan investor yang dinamis secara kompetitif. Selain itu, kami juga akan meningkatkan penetrasi nasabah melalui sinergi dalam Mandiri Group dan meningkatkan pemasaran di Agen Penjual Efek Reksa Dana. Untuk menjangkau nasabah di luar Indonesia, kami akan mengoptimalkan subsidiary Mandiri Investasi di Singapura yaitu Mandiri Investment Management Singapore,” tutur Adi.

Dia memperkirakan, tahun ini perekonomian Indonesia masih berpotensi tumbuh dengan baik. Salah satunya dipicu oleh adanya Pemilu, yang mendorong peningkatan belanja pemerintah dan pihak terkait lainnya. Ditambah dengan inflasi global, terutama di Amerika Serikat, yang diperkirakan akan mengalami penurunan mendekati angka yang diharapkan The Fed. 

Hal tersebut akan turut mendorong penurunan suku bunga acuan yang berimbas positif pada pasar obligasi dan selanjutnya menjadi katalis positif bagi perusahaan-perusahaan dikarenakan adanya penurunan cost of fund. 

Mandiri Investasi melihat imbal hasil obligasi pemerintah 10 tahun dapat turun ke level 5,75% - 6,25% dan IHSG berpotensi menyentuh level 8.000 di akhir 2024.

“Kami merekomendasikan investor memberikan alokasi lebih besar pada reksa dana obligasi seperti Reksa Dana Mandiri Investa Dana Obligasi Seri II sebagai antisipasi terhadap potensi penurunan inflasi global dan suku bunga acuan. Selain itu, seiring dengan potensi pergeseran minat investor global dari pasar saham developed market yang mengalami kenaikan pesat di tahun lalu, kami melihat investor dapat juga menambahkan alokasi pada reksa dana saham secara bertahap. Namun, tentunya portofolio investasi harus tetap disesuaikan dengan profil risiko setiap investor,” tutup Adi

Editor : Ali Masduki

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network