IA ITB Dorong Pemerintah Percepat Hilirisasi Gas dan Minerba

Ali Masduki
Diskusi Kebangsaan dengan tema "Optimalisasi Nilai Tambah Industri Berbasis SDA Ekstraktif berupa Energi, Migas dan Mineral Batubara sebagai Lokomotif Ekonomi Bangsa dalam Mencapai Indonesia Emas 2045" dan Kongres Daerah VI IA ITB Jawa Timur. Foto/Ali

Berdasarkan data Energy Institute, produksi gas alam Indonesia sebesar Rp 57,7 miliar meter kubik pada 2022. dan Jatim sekitar 400 MMCFD (juta kali kubik. Dari jumlah tersebut, yang digunakan sebagai pengganti LPG hanya sebesar 5%. 

"Jadi kita harus mulai berbenah, fokusnya adalah dengan membangun infrastruktur gas supaya kita bisa mengkonversi BBM ke gas. Pemerintah harus memasukkan agenda pembangunan infrastruktur Gas  yang massif, terutama di pulau Jawa dengan membangun terminal Sebanyak banyaknya CNG, mini energi," jelasnya.. 

Direktur Utama PT. Krakatau National Resources - Koesnohadi mengatakan, dalam hal ini, IA ITB ingin menciptakan hilirisasi yang integratif, yaitu hilirisasi industri penjuru yang harus didukung dengan ekosistem penunjang. 

Kata dia, hilirisasi ini perlu ditingkatkan untuk percepatan sekeras-kerasnya terbangunnya industri hilir atau industri.

"Kalau rantai panjang, maka multiplayer akan terus berlanjut. Atau industri manufaktur karena kalau rantainya panjang maka multiplayer akan panjang. Industri yang sudah ada di hilir harus dikoneksikan dan terintegrasi," terangnya.  

Terkait kesiapan SDM, Ketua IA ITB Jawa Timur Terpilih 2024-2028 Ahmad Bismillahi Normansyah mengatakan saat ini pihaknya tengah menginventarisir keanggotaan sesuai dengan kompetensi masing-masing. 

"Karena kita menyadari bahwa kita memiliki SDM yang melimpah tetapi saat ini belum terutilisasi tetapi sebagai bangsa, kita belum pernah berbicara tentang industrialisasi, dimana jumlah engineer yang kita miliki masih kurang," ujarnya.

Oleh karena itu IA ITB Jatim kedepan akan membawa gagasan penguatan SDM internal baik anggota maupun yang berafiliasi dengan ITB dan stake holder lain, baik industri maupun kalangan pesantren. 

"Bagaimana SDM santri dibekali dengan teknikal sehingga mampu dan siap diterima industri. Kedepan, ITB akan menggandeng pesantren, memberikan edukasi bahwa santri ke depan juga harus bisa mengisi industrialisasi agar akses sosial bagi bisa ditekan. Intinya kedepan kami berkomitmen ikut membangun dan bertanggung jawab terhadap aman-nya lingkungan, SDM dan juga gagasan gagasan yang akan kami gaungkan," pungkasnya.

Editor : Ali Masduki

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network