Sejak 2020 hingga Januari 2022, sudah beroperasi sekitar 4.311 Pertashop diseluruh Indonesia, 473 diantaranya berada di Provinsi Jawa Timur dan 16 berada di kota atau kabupaten Madiun. Dari total tersebut, 249 Pertashop juga dikelola oleh mitra strategis, 54 diantaranya atau 22% dikelola oleh BUMDes.
Namun tantangan dalam implementasi pengembangan Pertashop di seluruh pelosok negeri sangat berat jika hanya dilakukan satu pihak.
"Oleh karena itu diperlukan bantuan, dukungan, dan kerja sama dari berbagai pihak termasuk melalui pemberdayaan masyarakat di tingkat Desa," imbuhnya.
Alfian berharap, Pertashop dapat mengembangkan usaha bersama masyarakat desa untuk meningkatkan nilai ekonomi daya saing masyarakat, produktivitas masyarakat sekaligus mendekatkan pelayanan pemenuhan kebutuhan bahan bakar minyak di Desa.
“Pertashop akan hadir menjadi penggerak ekonomi desa yang nantinya dapat mendorong pertumbuhan perekonomian nasional serta dapat mengedukasi masyarakat untuk menggunakan BBM ramah lingkungan. Bahkan 12% dari total konsumsi Pertamax sebagai bahan bakar ramah lingkungan ini disalurkan melalui Pertashop,” terang Alfian.
Gubernur Jawa Timur yang diwakili oleh Kepala Dinas ESDM Provinsi Jawa Timur, Nurkholis, mengatakan bahwa Program Pertashop sangat potensial di wilayah Jawa Timur yang memiliki setidaknya 7.724 desa.
Selain itu, Pertashop juga selaras dengan program One Pesantren One Product (OPOP) di Jawa Timur.
"Melalui pertashop tentunya kami mengapresiasi pihak Pertamina yang telah menyentuh hingga lembaga desa dan Pondok Pesantren di Jawa Timur sehingga diharapkan dapat mendukung program OPOP berjalan dengan baik," pungkasnya.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait