Kemudian, disaring menjadi 45 finalis mengikuti bootcamp di Jakarta. Dilanjutkan kembali menjadi 24 finalis yang mengikuti battle round pertama dan kembali disaring menjadi 18 finalis di battle round kedua. Hingga, di babak final, menyisakan 12 finalis.
“Selama mengikuti kompetisi ini, saya belajar banyak hal. Saya percaya, setiap perjalanan pasti ada pembelajaran disana. Dengan bertemu banyak relasi dan founders, menurut saya menambah wawasan, dan pengetahuan yang bisa meyakinkan lagi bagaimana caranya memimpin perusahaan. Jadi menurut saya, pembelajaran yang saya dapat di DSC akan saya terapkan ketika saya kembali ke dunia bisnis,” kata dia.
“Saya yakin dengan tambahan pengetahuan selama DSC, Ketika kembali memimpin perusahaan, harapannya adalah semakin terbentuk juga. Saya yakin dan percaya dengan tim yang sudah support sejak awal, akan menjadi kekuatan bagi saya untuk bisa memimpin perusahaan,” imbuh Hesti tegas.
Perjuangan dalam menjalani kompetisi tersebut tidaklah mudah. Hesti harus menjawab berbagai tantangan. Mulai dari mengikuti wajib militer (wamil) hingga terjun langsung ke lapangan untuk praktik berjualan dan membuat event.
“Banyak hal berkesan yang saya dapatkan. Mulai dari mentoring, dan mendapatkan pengalaman langsung,” kata dia.
Usaha tidak menghianati hasil. Perjalanan panjang itu membawa Hesti Rosa mendapat predikat Most Progressive Challenger dalam DSC Season 14. Dalam hal ini, perempuan asal Malang ini juga mendapatkan dana hibah sebesar Rp 30 juta.
Seperti diketahui, Mebisodotcom merupakan jasa merek yang menggunakan AI yang membantu pengusaha melindungi mereknya secara real time dan affordable.
Sepanjang tahun 2023, sudah ada ribuan merek yang melakukan pendaftaran melalui salah satu portal jasa merek by Mebiso. Ke depan, diharapkan mampu memberikan kontribusi terhadap Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) hingga 10 persen per tahun.
Sejak bulan Mei 2023 hingga Januari 2024, sudah ada 3.378 pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengan (UMKM) yang memanfaatkan Dokumen Hasil Analisis (DHA). Artinya, ada tiga ribu lebih pelaku usaha yang meminimalisir usul tolak saat melakukan pendaftaran merek.
Hingga saat ini, tercatat pelaku UMKM yang melakukan pengecekan merek melalui platform ini sebanyak 267.006.
“DHA ini mampu mengukur prosentase keberhasilan pendaftaran merek. Pelaku usaha yang belum mendaftarkan mereknya bisa melakukan pengecekan terlebih dahulu. Setelah mendapatkan hasil DHA, jika hasilnya lebih dari 50 persen, bisa melanjutkan untuk daftar merek. agar tak ditolak saat daftar,” kata Hesti.
“Kami melakukan pengecekan merek secara real time. Sehingga, pelaku usaha bisa mendaftarkan mereknya dengan segera,” kata dia.
Hesti menjelaskan, Mebisodotcom merancang Trademark Analyzer dengan mengadopsi artificial intelligence (AI) yang memudahkan pelaku usaha untuk mengetahui dan lebih meyakinkan seberapa besar prosentase keberhasilan merek yang akan didaftarkan.
“Kami berharap dengan fitur yang kami ciptakan dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya para pelaku usaha mendaftarkan dan melindungi merek dagangnya. Fitur Mebiso ini yang akan mengakomodir kebutuhan tersebut,” kata dia.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait