Pergunu Anggap Hilirisasi Industri Bisa Tingkatkan Kesejahteraan Rakyat

Lukman Hakim
Ketua Umum Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu), Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim MA. Foto iNewsSurabaya/ist

Pengasuh Pondok Pesantren Ammanatul Ummah ini mengungkapkan, di Indonesia sudah ada smelter dan isu hilirisasi telah mengguncangkan negara lain. Kegoncangan mereka itu akan sangat menakutkan bagi yang membuat kegoncangan mestinya. 

"Ini perlu dilihat. Bagaimana gengsi Indonesia di mata dunia itu meningkat. Ada kereta api cepat Bandung-Jakarta itu sama seperti di Makkah. Ada terminal 3 bandara Soekarno Hatta, dan masih banyak contoh yang lain yang membuat Indonesia sangat terpandang di bangsa luar," tandasnya. 

Diketahui, sebuah studi dari Institute for Development of Economic and Finance (INDEF) mengungkapkan saat ini nikel menjadi salah satu bahan tambang yang dapat memberi manfaat besar untuk peningkatan kesejahteraan rakyat dibanding industri logam dasar lainnya.

Selain itu, melalui studi yang berjudul Dampak Investasi Sektor Pertambangan Terhadap Kinerja Perekonomian Nasional dan Regional, INDEF mencatat ada empat provinsi penghasil nikel terbesar di Indonesia yakni Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, dan Maluku Utara. Provinsi tersebut mengalami peningkatan realisasi investasi di sektor hilir dan telah berkontribusi pada penerimaan investasi di sektor pertambangan hingga 83,35 persen selama 2021

Diketahui, dampak positif dari hilirisasi sektor tambang dan mineral ini telah menunjukkan peningkatan signifikan pada capaian nilai ekspor nasional. Hingga Oktober 2022, nilai ekspor dari industri ini menembus USD36,4 miliar, naik 40 persen dibanding tahun lalu. 

Editor : Arif Ardliyanto

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network