Baihaki juga membeberkan Gerindra meraih coattail effect dari majunya Prabowo Subianto. Sementara, kerja keras kader Golkar Jatim dan efek elektoral Gibran berpengaruh ke elektabilitas Partai Berlambang Beringin.
"Gerindra mengalami kenaikan perlahan berkat coattail effect Prabowo. Sementara Golkar trennya cukup mengejutkan, dan temuan kami ada limpahan suara PDI Perjuangan ke Golkar di Jatim karena faktor Gibran Rakabuming Raka yang notabene putra Jokowi," jelas Baihaki.
"Beberapa responden memilih Golkar, karena mereka menilai Gibran sudah menjadi kader Golkar. Kita ingat kala itu Gibran diusulkan Golkar jadi cawapres Prabowo. Jadi Golkar dapat limpahan elektoral Gibran dari pemilih Jokowi dulu yang ada di PDI Perjuangan," tambahnya.
Namun, Baihaki menyebut apapun masih bisa terjadi di Pileg 2024 ini mengingat 3 hari jelang coblosan sangat krusial. "Karena Pileg ini, 3 hari menjelang coblosan menjadi penentu, terutama untuk menjaga suara," tandasnya.
Survei ARCI dilakukan pada 27 Januari-5 Februari 2024. Survei menggunakan metode multistage random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 1.800 responden yang tersebar proporsional di 38 kabupaten/kota Jatim. Survei ARCI memiliki margin of error sebesar 2,8% dan tingkat kepercayaan sebesar 95%.
Berikut elektabilitas partai politik di Jatim versi ARCI:
1. PKB 17,7%
2. PDI Perjuangan 16,1%
3. Gerindra 15,8%
4. Golkar 14,7%
5. Demokrat 8,2%
6. NasDem 6,7%
7. PKS 5,8%
8. PAN 5,1%
9. PPP 4,1%
10. PSI 1,5%
11. Perindo 1,2%
12. PBB 1,2%
13. Gelora 0,5%
14. Hanura 0,1%
15. PKN 0,1%
16. Ummat 0%
17. Garuda 0%
18. Buruh 0%
Tidak tahu/tidak menjawab 1,2%.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait