Proses screening dilakukan sebagai tahap awal dalam program operasi katarak dan berlangsung di Kantor Cabang Bank Mandiri Taspen Surabaya.
Ibu Siti mengeluhkan pandangan yang kabur. Kondisi ini semakin hari membuatnya merasa semakin tidak nyaman.
Apalagi saat menjadi guru, harusnya Ibu Siti sudah mulai rajin menggunakan kacamata sejak dulu. Namun, penggunaan alat bantu itu ia abaikan begitu saja karena berpikir sekadar masalah pandangan mata kabur biasa.
Lambat laun Ibu Siti Nurjanah didiagnosis mengalami katarak. Namun demikian, ia juga belum berpikir melakukan operasi karena pertimbangan biaya.
Ia tak memungkiri jika kebanyakan orang takut mendengar kata operasi. Padahal, operasi katarak hanya tindakan penyinaran saja dan tidak menyakitkan. Maka, Ibu Siti Nurjanah bersyukur Bank Mandiri Taspen menggelar screening dan operasi bagi nasabah dan keluarga nasabah tanpa memungut biaya apapun dari mereka. Ia merupakan satu di antara 34 orang yang lolos proses screening dari total 100 peserta.
"Alhamdulillah hari ini tindakan operasinya," katanya.
Ia berharap kegiatan seperti ini terus berkelanjutan. Sebagai pensiunan, Siti Nurjanah juga berpesan agar sesama nasabah Bank Mandiri Taspen tetap semangat.
"Kalau bisa operasi ini diperluas. Karena (bagi) pensiunan, masa lalu harus ditinggal, dikuburkan, masa depan harus dipandang mantap," ucapnya optimis.
Ibu Nurjanah kebetulan mendapat kesempatan pertama masuk ruang operasi. Ia ditangani para dokter berpengalaman.
Operasi katarak bagi nasabah dan keluarga nasabah Bank Mandiri Taspen ini bukan hanya memberikan harapan bagi lansia dan manula. Mereka yang sudah pensiun dan pulang kampung halaman akhirnya bisa menginjakkan kakinya di kota, dimana mereka bertugas.
Hal ini dialami oleh Hartoto, Purnawirawan TNI AD yang dulu dinas di Kodam V Brawijaya Surabaya. Setelah purna, ia kembali ke Madiun, Jawa Timur. Sebagai pensiunan, Hartoto tidak lagi mendapatkan gaji yang besar. Transferan dari negara hanya bisa untuk mencukupi kehidupannya sehari-hari.
Hartoto pun rela datang bolak-balik Madiun-Surabaya demi mengobati katarak yang dideritanya. Dia pun sangat bersyukur dengan adanya program operasi katarak yang digelar oleh Bank Mandiri Taspen. Mengingat, jika operasi dilakukan mandiri maka biayanya sangat mahal dan tidak terjangkau bagi para pensiunan.
"Loh mas kita ketemu lagi," canda Hartoto sambil jabat tangan.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait