SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Jadi dokter, M. Ikhwan Fajri Utama, salah satu lulusan FK Unusa lebih memilih pulang kampung NTT. Keputusan tersebut sudah ia tanamkan, bahkan sejak akan berangkat kuliah di Surabaya.
Ikhwan Fajri bilang, keputusan untuk mengejar cita-cita sebagai seorang dokter bermula dari keprihatinan terhadap kondisi lapangan daerah asalnya, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Keterlibatannya dalam dunia kedokteran tidak hanya merupakan hasil dari keputusan pribadi semata, tetapi juga merupakan respons terhadap kondisi kesehatan yang sulit dan terbatas di kampung halaman Ikhwan, Kefamenanu, NTT.
“Selain dari dorongan keluarga, saya pribadi merasa terpanggil ketika melihat kondisi kesehatan di kampung saya, miris, masih butuh banyak tenaga kesehatan untuk diperbantukan,” ungkapnya usai acara pengambilan sumpah dan janji dokter ke-9 di Unusa Surabaya, Selasa (27/2/2024).
Selain itu, keterbatasan fasilitas kesehatan di daerah tersebut menjadi pemicu utama bagi dirinya untuk berkomitmen menjadi ’agen perubahan’ dalam bidang kesehatan.
Keberpihakan yang jelas terhadap masyarakat, terutama di tengah kendala-kendala kesehatan yang dihadapi dan ingin memberikan kontribusi terhadap masyarakat yang membutuhkan.
Dokter lulusan FK Unusa ini berasal dari keluarga sederhana. Ayahnya yang hanya sebagai wiraswasta, membuat dirinya ingin memperhatikan kesehatan dari masyarakat sekitarnya.
“Kondisi di NTT itu bahkan dalam satu kota hanya punya 2-3 dokter, padahal untuk jangkauan luas di suatu kota, kita butuh lebih dari itu. Itu merupakan tantangan nyata dan membuat saya bertekad untuk memberikan jaminan kesehatan yang layak di sana,” terangnya.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait