Khofifah mengatakan, selain menghindarkan dari rentenir, fungsi zakat produktif tersebut juga untuk memompa optimisme pelaku usaha untuk bangkit dari pandemi Covid-19.
Lebih lanjut disampaikan Khofifah, bantuan zakat produktif untuk modal usaha bagi pelaku usaha ultra mikro di Jember ini dengan jumlah penerima sebanyak 140 orang.
Hampir di setiap kunjungan Gubernur Khofifah membagikan zakat produktif baik bersumber dari Baznas Jawa Timur maupun dari BUMD Jawa Timur.
"Semoga program ini bisa menjadi bantalan ekonomi bagi pelaku usaha ultra mikro di Jatim," imbuhnya.
Gelar Operasi Pasar Minyak Goreng
Sementara itu, ditempat yang sama, Dinas Perindag Provinsi Jawa Timur juga menggelar operasi pasar guna mengatasi kelangkaan minyak goreng di pasaran.
Menurut Khofifah, seharusnya kelangkaan tidak harus terjadi karena total produksi minyak goreng di Jatim mencapai 63.000 ton per bulan dari total kebutuhan minyak goreng sebanyak 59.000 ton per bulannya. Artinya, terdapat surplus sebesar 4.000 ton setiap bulannya.
"Di pasar tradisional biasanya stok tersedia, tapi harganya jauh dari HET. Saat ini HET untuk minyak goreng dengan kemasan premium Rp 14 ribu per liter, HET minyak goreng dengan kemasan sederhana Rp 13.500 per liter, HET minyak goreng curah Rp 11.500 per liter. Akan tetapi untuk mendapatkan harga sesuai HET di pasar tradisional ternyata tidak mudah. Sementara di retail modern sering kosong stock nya," tuturnya.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait