Gajah Mada, Sosok yang Miliki Strategi dan Ambisi Jitu, Omongannya Sempat Dibilang Omon-Omon

Arif Ardliyanto
Ilustrasi

Gajah Mada dianggap sebagai pemimpin yang sangat mahir dalam diplomasi dan strategi. Kemampuannya dalam mengonsolidasikan dan berdiplomasi dengan kerajaan-kerajaan lain di Nusantara membuatnya dihormati dan ditakuti.

Contoh keberhasilannya adalah saat menghadapi Bali dengan strategi perang yang cerdas. Keahlian Gajah Mada dalam merumuskan kebijakan dan strategi untuk mencapai tujuan tertentu, seperti misi Persatuan Nusantara, menjadikan Majapahit sebagai kekuatan dominan di Jawa.

Namun, ambisi Gajah Mada untuk menaklukkan wilayah-wilayah atau pulau-pulau di luar Majapahit, sebagaimana tertuang dalam Sumpah Palapa, tidak selalu diterima dengan baik oleh pejabat Majapahit. Mereka meragukan kebijakannya dan menganggapnya tidak realistis alias omon-omon.

Bahkan, di antara mereka yang ditumpas Gajah Mada adalah para Ra Kembar dan Ra Banyak yang awalnya menertawakannya. Meski demikian, Gajah Mada tetap kukuh pada pendiriannya.

Ia merumuskan strategi praktis untuk mewujudkan visi dan misinya, termasuk mengatasi hambatan-hambatan di dalam pemerintahan Majapahit. Ia juga memanfaatkan hukum dan peraturan Majapahit untuk mendukung langkah-langkahnya.

Adapun Peraturan hukum Majapahit diambil dari Kitab Hukum Kutara Manawa, kandungannya yakni ketentuan umum mengenai denda, astadusta atau delapan macam pembunuhan, kawula atau perlakuan terhadap hamba, astacorah atau delapan macam pencurian.

Lalu, ada sahasa atau paksaan, adol - tuku atau jual beli, sanda atau gadai, ahutang - apihutang atau utang piutang, titipan tukon atau mahar, kawarangan atau perkawinan, dan paradara (mesum).

Selanjutnya, ada drewe kaliliran (warisan), wakparusya (caci maki), dandaparusya (menyakiti), kagelehan atau kelalaian, atukaran atau pertengkaran, bhumi atau tanah, dan duwilatek atau fitnah.

Dengan kecerdasan, kepemimpinan, dan keterampilannya dalam diplomasi dan strategi, Gajah Mada menjadi salah satu tokoh paling berpengaruh dalam sejarah Indonesia, dan warisannya masih terasa dalam kebudayaan dan sejarah Nusantara hingga saat ini.

Editor : Arif Ardliyanto

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network