Ibu Kota Negera (IKN) Nusantara yang ditetapakan di Kalimantan Timur tak bisa lepas dari Majapahit. Presiden RI Joko Widodo secara khusus meminta kepada Gubernur Khofifah Indar Parawansa untuk mengambil air dan tanah dari Kerajaan Majapahit sebagai simbol pemersatu.
Sumber air dan tanah tersebut akan ditancapkan di IKN Nusantara, Kalimantan Timur. Pengambilan ini bertujuan supaya ada kesinambungan kebesaran Kerajaan Majapahit yang mampu menyatukan nusantara.
“Pengambilan sumber mata air bumi Majapahit tak lepas dari sejarah masa lampau yang masih ada hubungannya dengan nama ‘Nusantara’ yang dijadikan sebagai nama Ibu Kota Negara. Nusantara dalam refrensi yang saya baca bagian dari sumpah amukti palapa yang diikrarkan oleh Maha Patih Gajah Mada,” kata Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.
Keputusan mengambil tanah Kerajaan Majapahit bukan tanpa alasan. Dalam sejarah yang ditulis di Okezone.com, penguasa Mongol, Khubilai Khan mengirim utusan ke Singhasari untuk meminta sang raja mengakui kekuasannya. Raja Kertanegara yang sadar akan keagungannya dan kekuasannya tidak sudi menyerah.
Dalam Negarakartagama, Kertanegara disebutkan telah menguasai seluruh Jawa, Sunda dan Madura. Ia mengirim ekspedisi militer ke Malayu, menguasai Pahang di Semenanjung Malayu, juga menaklukkan Bali dan memboyong rajanya sebagai tawanan pada 1284. Dia juga menguasai Gurun, pulau di wilayah timur Nusantara, dan Bakulapura atau Tanjungpura di barat daya Kalimantan.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait