Pendeta Gilbert juga membicarakan perbedaan dalam praktik ibadah antara umat Islam dan umat Kristen, serta mengungkapkan penghargaannya terhadap kebersamaan dan persatuan di Indonesia.
Alasan memilih JK untuk meminta maaf adalah karena pengalamannya yang luas dan pengakuan sebagai pemimpin umat Muslim.
"Dalam situasi ini, saya percaya bahwa dialog antaragama dan toleransi adalah kunci untuk menjaga persatuan di tengah perbedaan," tambahnya.
Pertemuan antara JK dan Pendeta Gilbert merupakan contoh konkret dari semangat saling menghargai dan memperkuat persatuan di tengah keberagaman Indonesia.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait