Pemprov Jatim Target Setoran Deviden Bank UMKM Naik 200 Persen

Ali Masduki
Kabiro Perekonomian Pemprov Jatim, Komut, Direksi, dan Pimpinan Divisi Bank UMKM Jatim saat kegiatan halal bihalal pimpinan dan karyawan bank tersebut pada Selasa (16/4/2024). Foto/Bank UMKM Jatim

SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Peran strategis Bank Perkreditan Rakyat (Bank UMKM) Jawa Timur diharapkan makin meningkat di masa depan. 

Pada tahun 2025 mendatang, deviden yang disetor Bank UMKM ke kas Pemprov Jatim bisa meningkat 200 persen dibanding tahun sebelumnya. 

Hal itu ditegaskan Kepala Biro Perekonomian Setdaprov Jatim, Dr. MHD Aftabuddin Rijaluzzaman, SPt, MSi saat kegiatan halal bihalal manajemen dan karyawan Bank UMKM Jatim di kantor pusat bank ini  di Jalan Ciliwung Surabaya, Selasa (16/4/2024). 

"Kami berharap  Bank UMKM Jatim dapat meningkatkan devidennya sebesar 200 persen di tahun 2025 dengan cara mendekat kepada masyarakat," tegas Aftabuddin sebagaimana dirilis pada Rabu (17/4/2024).

Kegiatan halal bihalal ini selain dihadiri Kabiro Perekonomian Pemprov Jatim, juga tampak hadir Komisaris Utama Bank UMKM Jatim, Ina Dewayanti SE.Ak; Komisaris Ir Purboyo Sinugroho, MM, Plt Direktur Utama Bank UMKM, Irwan Eka Wijaya Arsyad SE, MM; Direktur Kepatuhan, Ir Mohamad Amin; Direktur Umum dan Keuangan, Agung Soeprihatmanto SE, dan karyawan Bank UMKM. Sebanyak 32 pimpinan cabang dan tujuh pimpinan divisi Bank UMKM juga hadir langsung di kegiatan tersebut. 

Sedangkan untuk karyawan dan staf yang bertugas di 32 cabang Bank UMKM di seluruh Jatim mengikuti kegiatan ini secara daring (online).  Dalam kesempatan ini, dilakukan pula pembagian santunan kepada puluhan anak yatim piatu.

Tantangan Ekonomi Jatim

Kabiro Perekonomian Pemprov Jatim, Dr. Aftabuddin mengutarakan, Bank UMKM Jatim harus menjadi salah satu BUMD yang berperan penting dalam menopang dan memperkuat akselerasi pertumbuhan ekonomi Jatim, terutama dalam menghadapi tantangan defisit anggaran APBD Jatim sebesar Rp4 triliun di tahun 2025. 

"Defisit ini terjadi karena perubahan proporsi untuk pajak kendaraan bermotor yang nantinya tinggal 34 persen saja untuk provinsi," jelas Aftabuddin.

"Kehilangan Rp4 triliun itu berat, karena APBD Jatim hanya Rp32 triliun. Tentu ada sejumlah kegiatan pemerintahan dan pembangunan di Jatim bakal terpengaruh. Yang bisa kita lakukan mencari subsitusi.  BUMD yang menjadi harapan utama untuk meningkatkan pendapatannya, dengan menghasilkan deviden bagi Pemprov Jatim," tambahnya.

Sebagai salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang mayoritas sahamnya dimiliki Pemprov Jatim, pada era tahun 2014 hingga 2017, Bank UMKM Jatim pernah mencatatkan kinerja jempolan. 

Hal itu bisa dilihat dari capaian profit yang dibukukan bank ini yang berkisar Rp30 miliar hingga Rp50 miliar. 

Capaian kinerja itu penting maknanya bagi pemegang saham, stakeholder lain, internal Bank UMKM, dan tentu trust dari publik kepada Bank UMKM. Sedangkan dalam beberapa tahun terakhir ini, capaian profit yang dicapai bank ini berkisar Rp20 miliar hingga Rp25 miliar per tahun.

Dalam konteks demikian, Aftabuddin meminta agar seluruh karyawan Bank UMKM Jatim tetap fokus dengan kinerja terbaiknya, tidak terpancing dengan berbagai hal tak produktif yang terjadi pada level manajemen pasca dinonaktifkannya direktur utama bank ini sebelumnya. 

"Fokus bekerja dan tingkatkan sinergi dan kolaborasi," kata Aftabuddin.

Editor : Ali Masduki

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network