Kebiasaan buruk seperti merokok dan konsumsi alkohol juga dapat menurunkan kualitas sperma. "Kurangnya istirahat dan lingkungan yang buruk, seperti polusi udara, juga berdampak negatif. Bernapas di udara dengan CO2 tinggi tidak bagus untuk kesehatan," jelasnya.
Meski begitu, ada beberapa cara untuk mengatasi masalah ini. Pertama, dengan stimulasi spermatogenesis untuk memperbaiki kualitas sperma. Kedua, melalui pembiakan embrio di laboratorium. "Kita mengawinkan antara sperma dan sel telur di laboratorium," jelas Dr. Aucky.
Langkah ketiga adalah memastikan kromosom embrio normal sebelum ditanamkan. "Pemeriksaan genetik embrio menjadi penting untuk memastikan kualitasnya. Kami juga akan mengembangkan teknik baru dalam pemeriksaan genetik ini dalam beberapa bulan ke depan," ungkap Dr. Aucky, yang juga merupakan pemilik RSIA Ferina.
Dengan perkembangan teknologi bayi tabung ini, harapan bagi pasangan yang mendambakan momongan semakin terbuka lebar. Program bayi tabung menjadi solusi nyata untuk mengatasi berbagai hambatan dalam mendapatkan keturunan, memberikan harapan baru bagi banyak pasangan di Indonesia.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait