Kerjasama yang awalnya baik akhirnya merenggang setelah Presiden Amerika Serikat John F. Kennedy wafat. Apalagi dengan usaha Soekarno yang terus menentang Neo Kolonialisme dan Imperealisme oleh negara barat.
Kondisi semakin memburuk ketika Amerika berperang dengan Vietnam dan Inggris mendorong pembentukan Federasi Malaysia.
Bung Karno akhirnya harus memikirkan cara lain untuk mengembangkan nuklir ini. Maka kemudian dia beralih ke Tiongkok yang berhasil melakukan uji coba bom atom pertamanya pada tanggal 16 Oktober 1964.
Diam-diam Presiden Soekarno mengirimkan ahli nuklir dan petinggi militer ke Tiongkok dengan tujuan belajar untuk membuat bom atom.
Pada tanggal 15 November 1964 Indonesia mengumumkan akan melaksanakan uji coba bom atom pada tahun 1969. Sebanyak 200 ilmuwan sedang bekerja memproduksi senjata pemusnah massal tersebut.
Presiden Soekarno mengungkapkan bahwa pembuatan bom atom tersebut adalah untuk menjaga kedaulatan dan menjaga tanah air.
Pengumuman tersebut jelas membuat dunia menjadi kaget. Negara-negara barat segera melayangkan protes. Menteri pertahanan Australia juga mengungkapkan kekhawatirannya bahkan Perdana Menteri Malaysia juga merasa terancam tentang niat Indonesia tersebut.
Pada bulan September 1965 Amerika dan Indonesia kembali membuat perjanjian kerjasama nuklir. Ada beberapa hal yang ditambahkan dalam perjanjian tersebut seperti Indonesia harus mengijinkan reactor nuklirnya diinspeksi oleh mereka.
Tujuan dari pasal tambahan tersebut adalah untuk mengendalikan Indonesia. Meski begitu Ameriak Serikat belum bisa mengatasi keinginan ambisius ini.
Barulah setelah kepemimpinan Presiden Soekarno jatuh pada tahun 1965 rencana untuk pembuatan bom atom ini pupus dengan sendirinya.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait