SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Aku Cinta Indonesia (ACI), aplikasi milik Putra Bangsa memberikan tantangan kepada netizen di hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) yang diperingati pada tanggal 20 Mei setiap tahunnya.
Aplikasi menawarkan penggunanya menyelami dunia maya, bersosmed, hingga pesan aplikasi ojek online ini mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menggelorakan semangat membangkitkan rasa nasionalisme.
"Tantangannya sederhana, cukup foto dengan mencium bendera merah putih," ungkap Mirza, CEO ACI, Senin (20/5/2024).
Menurut Mirza di era sosial media saat ini, perpecahan dan perbedaan sangat rawan terjadi. Dengan berbagi peristiwa yang menyertai, mengindikasikan mulai lunturnya jati siri bangsa khususnya dikalangan pelajar dan pemuda yang berimbas pada penurunan semangat nasionalisme.
"Kita sering lihat di media-media aksi tawuran antar pelajar marak. Ironisnya tergambar jelas dari mereka ada yang membawa senjata tajam. Itulah yang membuat kami terketuk untuk berbuat untuk negeri dengan memberikan tantangan yang positif," ujarnya.
Mirza ingin semangat nasionalisme terus tumbuh di kalangan warga negara. Dia mencontohkan bagaimana ketika Timnas Indonesia bermain diajang AFC, dukungan warga Indonesia terus menggema dan itu menyatukan kita emua.
"Kita ingin mengobarkan kembali semangat nasionalisme tersebut di Hari Kebangkitan Nasional ini," terangnya.
Dia menyebut tantangan yang dilayangkan ini tidak ada batasan peserta. Seluruh Netizen Indonesia bisa ikut.
"Paserta cukup kirim ke akun instragram kita @aci_indonesia. Untuk netizen kita siapkan hadiah Rp 1.000.000," katanya.
Semangat nasionalisme juga telah di usung aplikasi ACI. Berbeda dengan aplikasi ojol pada umumnya yang didominasi oleh investasi asing, ACI memutuskan untuk bertumbuh secara organik (bootstrap) dengan fokus pengembangan murni dilakukan anak negeri.
ACI menegaskan komitmennya untuk mengambil keputusan yang murni berasal dari Warga Indonesia yang merdeka, tanpa melibatkan kepentingan diluar itu. Semangat ACI adalah semangat kebersamaan, kebangsaan, dan kemandirian ekonomi.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait
