UNAIR juga berkomitmen untuk terus meningkatkan fasilitas sarana dan prasana bagi sivitas akademika di lingkungan UNAIR. Baik dari sisi pembangunan, layanan, dan lain sebagainya.
Selain itu, UKT hanya menyumbang +/- 50 persen pendapatan UNAIR. Sisanya berasal dari dana hibah dari Kementerian (BPPTNBH), APBN untuk Gaji Dosen dan Tendik PNS, Penghasilan dari kerja sama, dan badan usaha milik UNAIR.
"Jadi, UNAIR tidak semata-mata hanya mengandalkan UKT dari mahasiswa," ujarnya.
Terdapat Unit Penghasil Pendapatan yang lain antara lain Airlangga Excecutif Education Center, Airlangga Assesment Center, CESGS, Rumah Sakit Unair (RSUA,RSGM-UA, RSH-UA) dan unit penghasil lainnya termasuk juga dari Badan Usaha milik Unair meliputi, Airlangga Global Travel, Inovasi Bioproduk Indonesia (Inobi), PT. Abisheka Bangun Sarana, PT Dharma Putra Adigraha, Airlangga Univ Consulting dll.
UNAIR juga menjunjung tinggi transparansi keuangan setiap tahunnya. Bahkan, masyarakat dan media juga bisa membuka laporan keuangan UNAIR melalui laman website unair
"Universitas Airlangga akan mendukung sepenuhnya upaya perbaikan dan peningkatan fasilitas pembelajaran yang ada di UNAIR baik fisik maupun non fisik, sepanjang itu sudah menjadi sasaran strategis yang ditetapkan oleh Rektor dengan persetujuan MWA," tandasnya.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait