Dirut BSI Hery Gunardi Catat Sejarah Perbankan Syariah dalam Buku Mega Merger In The Pandemic Era

Ali Masduki
Dirut BSI Hery Gunardi (tengah) didampingi Direktur Keuangan & Strategi BSI Ade Cahyo Nugroho (kanan) dan Chief Economist BSI Banjaran Surya Indrastomo (kiri) saat acara Diskusi Buku "Mega Merger In The Pandemic Era" : Catatan Sejarah, Referensi Pengembangan Perbankan Syariah Indonesia. Foto/BSI

JAKARTA, iNewsSurabaya.id - Direktur Utama BSI, Hery Gunardi mencatat perjalanan Perbankan Syariah dalam sebuah buku berjudul "Mega Merger In The Pandemic Era: Kepemimpinan dan Tantangan Merger Bank Syariah Indonesia". 

Judul buku yang menjadi bagian dari sejarah perjalanan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) sebagai lokomotif ekonomi syariah nasional, menjadi bahasan diskusi buku para bankir.

Buku yang ditulis oleh Direktur Utama BSI, Hery Gunardi tersebut diharapkan menjadi salah satu acuan pengembangan ekonomi dan keuangan syariah Indonesia masa depan. 

Sejumlah bankir yang hadir merupakan alumni Bank Mandiri yang sekarang sudah berkiprah di berbagai BUMN. Acara tersebut diselenggarakan di Hutan Kota by Plataran, Jakarta, Kamis (27/6) malam. 

Menandai hadirnya buku Mega Merger in The Pandemic Era, karya tersebut secara simbolis diberikan kepada Wakil Presiden Ma’ruf Amin dan Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo, di sela-sela Opening Ceremony BSI International Expo 2024 pada 20 Juni lalu. 

Dalam diskusi buku tersebut, Ade Cahyo Nugroho, Direktur Keuangan & Strategi BSI, menyebutkan bahwa banker senior Gubernur Bank Indonesia periode 2013 - 2018 Agus Martowardojo dalam buku tersebut menjelaskan merger dan transformasi tiga bank syariah yang dimiliki oleh tiga bank terbesar milik BUMN (Himbara) menjadi BSI, merupakan hal yang mengikat dan menjadi satu kesatuan.
 
Dalam proses merger tentunya akan diiringi langkah transformasi. Karena merger sejatinya memiliki tujuan perubahan dan perbaikan. Transformasi sendiri mendorong perusahaan merger memiliki kesehatan, daya saing dan profitabilitas yang lebih tinggi. 

Artinya, perusahaan tumbuh menjadi kekuatan baru. Kedua hal di atas tak mudah dilakukan. Prosesnya panjang, dan memerlukan sosok pemimpin mumpuni untuk mengawal dan mendorong jalannya sesuai dan mencapai tujuan. 

Terlebih di era krisis seperti saat ini, peran seorang leader sangat penting  untuk menentukan arah kebijakan agar bisa bertahan dan berkelanjutan di masa depan. 

“Sebagai leader, Hery mampu menerapkan kepemimpinan transformasional yang notabene merupakan salah satu kunci sukses dalam proses merger. Dia mampu meningkatkan motivasi dan moralitas karyawan dalam proses merger. Bahkan, dia mampu menancapkan arah baru BSI ke depan guna mencapai harapan pemerintah untuk menjadi bank syariah terbesar di Tanah Air dan menjadi salah satu pemain utama di kancah global,” tulis Agus Martowardojo dalam kata pengantar buku sebagaimana dikutip oleh Cahyo.

Editor : Ali Masduki

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network