Angka Kemiskinan Jatim Turun Signifikan, Khofifah Beberkan Jurusnya Selama 5 Tahun Memimpin

Ali Masduki
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Wakil Gubernur Emil Elestianto Dardak, menyapa warga di Tugu Pahlawan Surabaya, Jawa Timur, pada Kamis (14/2/2019) lalu. Foto: iNewsSurabaya/Ali Masduki

SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Angka kemiskinan Jawa Timur terus menurun secara signifikan. Bahkan mencetak sejarah dengan angka 9,79 persen per Maret 2024 sebagaimana dirilis oleh BPS Jawa Timur.

Penurunan kemiskinan di Jatim ini bahkan tercatat yang tertinggi diantara provinsi lain di Pulau Jawa dengan besar penurunan sebanyak 206.120 jiwa atau secara persentatif turun sebesar 0,56 persen.

Tidak hanya itu, angka penurunan kemiskinan di Jatim tersebut juga merupakan kontribusi penurunan kemiskinan tertinggi secara nasional. 

Kemudian disusul oleh provinsi Jawa Tengah dengan penurunan 87.170 jiwa, provinsi Sumatera Selatan dengan penurunan 61.440 jiwa, dan provinsi Sulawesi Selatan dengan penurunan sebesar 52.370 jiwa. 

Capaian ini sekaligus membuktikan bahwa program dan kebijakan penurunan kemiskinan yang dilakukan Gubernur Jawa Timur periode 2019-2024 Khofifah Indar Parawansa bersama wakilnya Emil Elestianto Dardak telah tepat sasaran dan terbukti efektif mengurangi jumlah penduduk miskin di Jawa Timur. 

“Alhamdulillah data BPS terbaru menunjukkan bahwa sampai Maret 2024, angka kemiskinan Jatim turun signifikan hingga menyisakan 9,79 persen,” kata Khofifah dalam keterangannya, Senin (8/7/2024). 

“Ketika awal menjabat, angka kemiskinan Jatim ada di angka 10,2 persen. Kemudian karena pandemi naik menjadi 11,46 persen. Kemudian kami saat itu berupaya sangat keras melakukan percepatan penurunan kemiskinan lewat berbagai upaya hingga berangsur turun dan mencapai single digit 9,79 persen per Maret 2024,” imbuh Khofifah. 

Rincinya yaitu angka kemiskinan Jatim di Maret 2019 ada di posisi 10,37 persen. Kemudian pada Maret 2021, persentase kemiskinan Jatim naik menjadi 11,40 persen akibat pandemi covid-19. Kemudian turun menjadi 10,38 persen Maret 2022, turun lagi menjadi 10,35 persen pada Maret 2023 dan selanjutnya turun signifikan 0,56 persen poin pada Maret 2024 menjadi 9,79 persen.

Selama memimpin Jatim, berbagai program dilakukan Khofifah untuk menurunkan angka kemiskinan. Mulai dari pemberian bantuan PKH Plus sebanyak 50 ribu KK setiap tahun. Bantuan ini diberikan dalam bentuk pemberian bantuan uang sebesar Rp 2 juta setahun. 

Kemudian, Khofifah juga aktif menginisiasi Program renovasi Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu). Sejak tahun 2019 sd 2023 telah dilakukan renovasi terhadap 33.745 unit rumah dengan total anggaran sebesar Rp 402 Milyar bekerjasama dengan Kodam V Brawijaya dan Lantamal V Surabaya serta Program Elektrifikasi atau penyambungan listrik bagi 16.780 Rumah Tangga Miskin (2019 sd 2023).

Editor : Ali Masduki

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network