SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur melalui Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jawa Timur menggelar Focus Group Discussion (FGD) dengan tema 'Tantangan Pertambangan Mineral Bukan Logam dan Batuan (MBLB) bagi Pertumbuhan Penerimaan Daerah yang Berwawasan Lingkungan'. Acara ini berlangsung di Kantor Dinas ESDM Jawa Timur di Jalan Tidar, Surabaya, dengan tujuan mengoptimalkan pajak daerah dari sektor MBLB.
Acara tersebut menjadi penting mengingat ancaman kehilangan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari pajak kendaraan bermotor yang mencapai Rp4 triliun.
Kepala Dinas ESDM Jawa Timur, Nurkholis, mengungkapkan bahwa potensi pendapatan dari MBLB di Jawa Timur mencapai 413.858.560 ton yang tersebar di 28 kabupaten/kota.
"Pemprov perlu menggali lebih banyak potensi yang bisa mendatangkan PAD," ujar Nurkholis pada Rabu (17/7/2024).
Dari total potensi MBLB tersebut, sebanyak 95.639.518 ton diprediksi akan diproduksi pada tahun 2024, yang berpotensi memberikan kontribusi PAD sebesar Rp483.249.215.024 bagi pemerintah kabupaten/kota.
"Oleh karena itu, acara kali ini bertujuan untuk mengoptimalkan pendapatan pajak daerah dari sektor MBLB. Ada bagi hasil 20% untuk pemprov dan 75% untuk kabupaten/kota. Hari ini kami menggali opsi-opsi untuk memaksimalkan PAD dari MBLB," jelas Nurkholis.
Untuk memaksimalkan PAD dari sektor MBLB, diperlukan pengawasan ketat dalam memonitor tambang MBLB, baik dari pemegang izin yang sah maupun dari penambang ilegal.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait