Minuman terakhir yang dipelajari dalam pelatihan ini adalah sirup jagung. Sirup jagung dapat digunakan sebagai pemanis alami dalam berbagai jenis minuman dan makanan. Para petani diajarkan cara membuat sirup jagung yang berkualitas tinggi, mulai dari proses pemilihan jagung, pemasakan, hingga penyaringan dan pengemasan. "Dengan membuat sirup jagung, petani dapat menciptakan produk yang memiliki masa simpan lebih lama dan dapat dipasarkan lebih luas," jelas Dr. Budi Santoso, ahli teknologi pangan dari Untag.
Pelatihan ini mendapat dukungan penuh dari Kepala Desa dan Kepala Dusun daerah setempat. Kepala Desa Bening. Hj. Sarji, menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan langkah strategis untuk mengembangkan potensi lokal.
"Kami sangat mendukung pelatihan ini dan berharap para petani dapat menerapkan ilmu yang didapat untuk meningkatkan kesejahteraan mereka," ungkapnya.
Antusiasme juga ditunjukkan oleh para peserta pelatihan. Salah satu petani, Paiman (45), mengaku sangat antusias mengikuti pelatihan ini. "Saya baru tahu ternyata rambut jagung bisa dijadikan teh herbal. Ini peluang baru bagi kami untuk meningkatkan pendapatan," katanya.
Pelatihan pengelolaan dan pemanfaatan tanaman jagung menjadi produk minuman teh herbal rambut jagung, susu jagung, dan sirup jagung ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian petani di Desa Bening. Dengan pengetahuan dan keterampilan baru yang diperoleh, para petani diharapkan mampu menciptakan produk bernilai tambah tinggi yang dapat bersaing di pasar lokal maupun nasional.
Penulis: Fajar Amirudin
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait