Dede melanjutkan, pada tahun ini ada beberapa jenis KKN yang bisa diplilih oleh mahasiswa UM Surabaya. Diantaranya KKN Muhammadiyah Aisyiah se-Indonesia yang akan dilakukan di Surakarta, KKN Berdaya digelar di empat Lokasi (Tuban, Mojokerto, Tuban dan Surabaya).
KKN Kemitraan Nasional akan dilakukan di Kuala Lumpur Malaysia dan KKN Learning Expres kerjasama dengan Singapore Polytechnic di sejumlah Kecamatan di Surabaya.
“Tentu dari semua KKN tersebut memiliki kebijakan yang berbeda-beda,” ujar Dede.
Menurut Dede ruang lingkup yang telah ditentukan ini merupakan hasil riset pengumpulan data dan informasi yang dilakukan oleh tim saat melakukan observasi di lokasi KKN.
“Dengan begitu harapannya setiap program akan lebih fokus, terarah dan lebih berdampak,” tegasnya.
Ia juga berharap, mahasiswa yang terjun langsung di masyarakat mampu mengimplementasikan ilmu-ilmunya dan menciptakan inovasi teknologi tepat guna yang dapat diterapkan di masyarakat.
“Keterlibatan mahasiswa harapannya akan menjadi satu langkah strategis untuk menyelesaikan permasalahan secara tuntas yang dilaksanakan bersama masyarakat dengan memerankan masyarakat sebagai pelaku penting untuk menyelesaikan suatu permasalahan dan mewujudkan pembangunan berkelanjutan,” pungkasnya.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait