SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Warga Surabaya gotong royong konservasi bakau dalam rangkaian ‘Gerakan Penanaman Mangrove TNI AL bersama Pelindo dan Masyarakat Pesisir’ di kawasan wisata pesisir Romokalisari, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (25/7/2024).
Kegiatan yang diinisiasi oleh Pusat Pendidikan Intelejen Maritim TNI AL di destinasi wisata baru di Kota Pahlawan, Adventure Land Romokalisari tersebut guna memperingati Hari Mangrove Sedunia 2024.
Sekitar 200 peserta lintas instansi, korporasi, dan organisasi mulai dari TNI Angkatan Laut pegawai grup usaha BUMN PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo, bersama pelajar, dan masyarakat tampak kompak mensukseskan konservasi bakau.
Wakil Komandan Komando Pendidikan Operasi Laut Kolonel Laut (P) Edhi Supriyono, menyebut bahwa semangat kolaborasi sangat dibutuhkan dalam konservasi lingkungan pesisir. Mengingat banyak pemangku kepentingan yang menggantungkan penghidupan dan mengambil manfaat ekonomi di kawasan garis pantai.
“Terima kasih pada Pelindo group yang telah mendukung gerakan ini, sehingga bisa terlaksana dan juga melibatkan pelajar dan masyarakat pesisir. Harapannya ke depan TNI AL yang telah menerima Pembinaan Potensi Maritim (Binpotmar) bisa lebih banyak lagi menginisiasi kolaborasi pengembangan kawasan pesisir, antara lain dengan Pembinaan Desa Pesisir (Bindesir), penyuluhan materi Kampung Bahari Nusantara (KBN), Program Laut Bersih (Prolasih), dan lainnya,” jelasnya.
Pegawai BUMN Pelindo bersama siswa sekolah menengah kejuruan dan pramuka dalam penanaman bibit bakau dalam gerakan kolaborasi konservasi yang diinisiasi oleh TNI AL dan BUMN Pelindo di kawasan pesisir Romokalisari, Surabaya, Kamis (25/7).
Direktur Utama Terminal Teluk Lamong, David Pandapotan Sirait, pada kesempatan terpisah, menyampaikan hal senada. Sebagai operator terminal bongkar muat Pelindo yang ramah lingkungan dan berlokasi berseberangan dengan destinasi wisata pesisir Romokalisari.
Menurutnya vegetasi bakau juga sangat bermanfaat dalam implementasi konsep green port (pelabuhan ramah lingkungan) Pelindo.
“Konservasi vegetasi bakau memberikan banyak manfaat ekonomi. Bukan hanya menjadi latar atraksi destinasi wisata pesisir yang menarik dan menjadi habitat beraneka biota laut yang bisa dipanen secara bertanggungjawab oleh nelayan," ujarnya.
Namun dalam konsep green port, bakau juga mereduksi emisi, meningkatkan kualitas udara dan air, serta menjaga garis pantai.
Untuk itu Terminal Teluk Lamong juga memiliki Program TJSL (Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan) prioritas lingkungan, yakni bantuan dan pendampingan pembibitan bakau untuk penduduk sekitar Romokalisari.
"Termasuk seribuan bibit bakau varian akar tunjang untuk kegiatan hari ini dipasok dari hasil program ini,” paparnya.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait