General Manager ASHA IVF Indonesia, dr. Nikolas Dwi Susanto, M.Kes, menyatakan bahwa seharusnya ada 120 ribu hingga 150 ribu siklus IVF per tahun di Indonesia. Namun, saat ini hanya tercapai 14 ribu hingga 15 ribu, yang berarti hanya 9 persen dari market IVF yang tergarap.
"Maka, IVF menggunakan akses BUMN yang berada di seluruh pulau di Indonesia untuk memberikan layanan yang lebih mudah diakses oleh pasien," katanya.
ASHA IVF Indonesia berkolaborasi dengan RS PHC Surabaya, satu-satunya rumah sakit dalam jaringan IHC yang memiliki layanan unggulan bayi tabung. Mereka menawarkan harga khusus untuk layanan IVF bagi pegawai BUMN dan afiliasi.
"Inovasi ini bertujuan memberikan kemudahan akses dan layanan terbaik bagi pasangan yang merencanakan program kehamilan, dengan harapan dapat membantu mewujudkan impian mereka untuk memiliki anak," ungkap Nikolas.
Selain itu, ASHA IVF RS PHC juga menawarkan Pelayanan dari Wanita untuk Wanita (Female Service) dalam program hamil mereka. Seluruh staf, mulai dari perawat, dokter, hingga tim lab, semuanya adalah wanita.
"Keputusan pasangan untuk melakukan pemeriksaan fisik dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya adalah kenyamanan ketika diperiksa oleh dokter wanita," jelas dr. Henny Veirawati, Direktur Utama RS PHC Surabaya.
ASHA IVF RS PHC berkomitmen untuk terus berinovasi dalam penanganan infertilitas di Indonesia, sehingga masyarakat tidak perlu pergi ke luar negeri untuk program kehamilan.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait