Waspadai Bencana Pencemaran B3, DLH Gandeng PPLI dan DESI Gelar Simulasi Kedaruratan

Ali Masduki
Petugas gabungan tim emergency respon dari unsur DLH, BPBD, PPLI, DESI, Damkar dan kepolisian melakukan simulasi penanggulangan bencana Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) dan Limbah B3 di Pasuruan, Jawa Timur, Selasa (30/7/2024). Foto/Ali Masduki

Spill Response Team melakukan instruksi singkat sebelum penanganan. Mereka juga memasang barikade area serta menggunakan media spill bump untuk mengisolasi tumpahan.

Tujuan pemberian barikade untuk mencegah masyarakat memasuki area tumpahan sehingga bisa meminimalisir potensi kecelakaan susulan. Karena warga terlihat mencoba merangsek.

Memang, tidak semua orang bisa menangani kedaruratan bencana akibat B3. Spill Response Team juga menggunakan bahan penyerap khusus sesuai jenis tumpahan bahan.

Setelah penanganan dilakukan, selanjutnya sampling tumpahan diambil untuk dicek di laboratorium. Tim secara teliti, cermat dan mengamati sample. Sembari dibantu oleh instansi terkait saling bahu membahu dalam penanganan kedaruratan B3.

Demikian proses simulasi cepat penanganan limbah B3 yang berlangsung di Halaman Pondok Pesantren Metal Muslim Al Hidayat Pasuruan. Simulasi ini bukan tanpa alasan.

Penurunan Tim PT PPLI dan PT DESI adalah bentuk tanggung jawab perusahaan dalam mensosialisasikan penanganan risiko bencana Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) dan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (Limbah B3). 

Indonesia sendiri memiliki tingkat kerawanan bencana yang sangat tinggi, baik yang di sebabkan oleh alam maupun non alam.

Potensi bencana bisa terjadi sewaktu-waktu, penanggulangan bencana menjadi tanggungjawab pemerintah sesuai amanat undang-undang. 

Bentuk tanggung jawab ini antara lain dengan memenuhi kebutuhan masyarakat terdampak bencana baik pada saat terjadinya bencana dan pasca bencana, tetapi juga sejak pengenalan risiko, pencegahan dan kesiapsiagaan terhadap bencana. 

Untuk meningkatkan pemahaman terkait ancaman dan risiko melalui sistem informasi dan komunikasi termasuk peringatan dini, serta meningkatkan pemahaman dan kesiapsiagaan terkait sistem penanggulangan kedaruratan bencana yang melibatkan multipihak dalam mengantisipasi dampak, maka diperlukan geladi atau simulasi. 

Salah satu jenis bencana non alam yang perlu diwaspadai adalah potensi paparan risiko bencana B3 dan Limbah B3. 

"Kabupaten Pasuruan saat ini memiliki kurang lebih 1.464 industri baik skala besar maupun kecil. Tentu hal ini memiliki potensi terjadinya kedaruratan yang tinggi," ujar Kepala DLH Kabupaten Pasuruan Taufiqul Ghony di sela-sela kegiatan simulasi kedaruratan pengelolaan B3 dan Limbah B3 di Pasuruan, Jawa Timur, Selasa (30/7/2024).

Editor : Ali Masduki

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network