Mengantisipasi potensi kedaruratan yang mungkin terjadi, DLH menginisiasi kegiatan simulasi menghadapi bencana pencemaran B3 dengan melibatkan berbagai unsur baik pemerintah maupun swasta.
Untuk mendukung kegiatan itu, selain melibatkan unsur negara seperti BPBD, kepolisian dan pemadam kebakaran, DLH juga menggandeng dua perusahaan pengolah limbah B3, PT Prasadha Pamunah Limbah Industri (PPLI) dan PT Dowa Eco System Indonesia (DESI).
Kedua perusahaan asal negeri sakura Jepang tersebut dianggap sudah berpengalaman dan konsisten dalam industri pengolahan limbah B3 di Indonesia.
Manager K3 PPLI, Agus Kartiwan menegaskan, dukungannya untuk membantu pemerintah Indonesia dalam menghadapi situasi kedaruratan pencemaran limbah B3.
"Kami sering diminta bantuan pemerintah dalam menangani masalah pencemaran akibat B3 seperti tumpahan minyak di laut atau kebocoran B3 yang berpotensi mencemari lingkungan," ungkap Agus.
PPLI sendiri merupakan perusahaan pengolah limbah industri yang sudah lebih dari 30 tahun beroperasi di Indonesia dan berpusat di Cileungsi Bogor, Jawa Barat.
Sedangkan DESI adalah perusahaan sister company dari PPLI yang beroperasi di Lamongan, Jawa Timur. Keduanya memiliki satu holding company yang sama, DOWA Ecosystem, Co Ltd yang sudah lebih dari 100 tahun fokus dalam industri pengolahan limbah B3 di Jepang.
Presiden Direktur PT DESI, Takanobu Tachikawa mengatakan, pihaknya akan berupaya mendukung langkah pemerintah daerah dalam menangani limbah B3. Termasuk Pemkab Pasuruan.
"Kami akan integrasi dengan pemerintah setempat. Dan, kami sudah memiliki jejaring ke seluruh daerah dari Sabang sampai Merauke," kata Taka.
Taka menyebutkan, pihaknya dan PPLI serta Pemkab Pasuruan berkolaborasi dengan mengumpulkan ribuan limbah dari ribuan industri.
Sementara Pj Bupati Pasuruan Andriyanto meminta kepada dinas terkait untuk membuat aplikasi khusus yang ditujukan dalam hal pengelolaan limbah B3 di Pasuruan. Dia menuturkan, Pasuruan masuk 10 besar kota/ kabupaten yang menggelar simulasi pengelolaan limbah.
"Terimakasih kepada KH Nurkholis Ketua Ponpes Metal yang sudah menyediakan tempat dan para pihak terkait baik kepolisian hingga TNI," terangnya.
Pengelolaan limbah B3, lanjut Andriyanto, perlu mendapatkan atensi khusus. Dia menyampaikan, jangan sampai bencana limbah B3 bisa merusak generasi di masa depan.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait