SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Pemerintah Kota Surabaya melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) semakin intensif mencegah kasus Gagal Ginjal Kronis (GGK) pada anak-anak. Upaya ini dilakukan dengan memberikan edukasi kepada para orang tua agar lebih waspada, serta melibatkan Kader Surabaya Hebat (KSH) untuk memantau keluarga yang berisiko.
Kepala Dinkes Kota Surabaya, Nanik Sukristina, menegaskan bahwa pihaknya terus melakukan penyelidikan epidemiologi setiap kali ada laporan kasus gagal ginjal dari masyarakat atau Fasilitas Layanan Kesehatan (Fasyankes).
“Kami meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit gagal ginjal pada anak melalui pengamatan dan deteksi dini dalam berbagai kegiatan, seperti Bindu PTM di masyarakat, sekolah, Poskestren, dan Bindu Jirona yang fokus pada Jiwa, Rokok, dan NAPZA,” ujar Nanik pada Selasa (13/8/2024).
Nanik juga menyampaikan bahwa pemantauan kesehatan di Kota Pahlawan kini semakin melibatkan Kader Surabaya Hebat. "Dengan dukungan dari KSH, pemantauan bisa menjangkau seluruh kalangan, termasuk mereka yang berisiko tinggi," jelasnya.
Lebih lanjut, Nanik mengingatkan masyarakat untuk selalu mengikuti anjuran dokter dalam mengkonsumsi obat, serta menghindari penggunaan obat penghilang nyeri secara berlebihan tanpa pengawasan medis. Ia juga menganjurkan agar segera melakukan rujukan ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjut (FLTL) atau Rumah Sakit jika muncul gejala-gejala tertentu.
“Gejala yang perlu diwaspadai antara lain demam, infeksi saluran pernapasan akut seperti batuk dan pilek, infeksi saluran cerna seperti diare dan muntah, berkurangnya produksi urine, atau perubahan warna urine menjadi pekat atau kecoklatan,” jelas Nanik.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait