Saat ini, kasus GGK pada anak di Surabaya hanya dialami oleh satu anak yang sudah menjalani perawatan hemodialisa. Namun, secara keseluruhan, kasus GGK di Surabaya masih lebih banyak terjadi pada usia dewasa.
“Data dari diagnosis ICD X di Faskes Kota Surabaya hingga Juni 2024 mencatat ada 308 kasus GGK, dengan hanya satu kasus pada kelompok usia di bawah 17 tahun,” ungkapnya.
Terkait penanganan GGK pada anak, Nanik menegaskan bahwa hal ini dilakukan sesuai dengan protokol medis yang ketat, termasuk rujukan ke rumah sakit besar seperti RSUD Dr. Soetomo, RSUD Dr. Moh. Soewandhie, dan RS Al-Irsyad.
Nanik menjelaskan bahwa ada beberapa faktor yang dapat memicu terjadinya GGK, seperti riwayat penyakit ginjal dalam keluarga, kelainan ginjal bawaan, infeksi ginjal, sindrom nefrotik, atau dehidrasi berat. Anak-anak yang mengalami obesitas, hipertensi, atau diabetes melitus juga berisiko lebih tinggi, terutama jika pola hidup dan makan mereka tidak sehat.
“Anak-anak yang sering mengkonsumsi minuman manis kemasan, makanan cepat saji, serta makanan berkalori tinggi dalam jangka waktu panjang, berisiko lebih besar mengalami GGK,” pungkas Nanik.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait