Untuk itulah, lanjut Hamdi, selain untuk meningkatkan kemampuan di bidang olahraga arus deras, Mapala Gabungan terus melakukan pengawasan pada titik-titik timbulan sampah. Serta mencari tahu penyebab masyarakat membuang sampah ke sungai.
Hamdi menjelaskan, faktor yang menyebabkan timbulan sampah pada sisi kanan dan sisi kiri disepanjang sungai Bedadung juga bermacam-macam. Diantaranya kurangnya kesadaran dari masyarakat akan fungsi dari sungai dan kurangnya peran pemerintah desa yang secara sadar membiarkan masyarakatnya membuang sampah ke sungai.
"Disini juga terlihat bahwa peran penting dari dinas lingkungan hidup yang tidak mampu mengatasi permasalahan sampah yang setiap tahun bukannya makin menurun malah semakin meningkat," ungkapnya.
Dari 132 sampah yang ditemukan, lalu dambil secara acak. Sampah yang mendominasi dari produk Wingsfood 38 sampah, Unilever 18 sampah, Indofood 13 sampah, mayora 3 sampah, dan seterunya.
"Jika dipresentasikan wingsfood yang paling mendominan dari produk yang lain sekitar (25,2%) dan unilever ( 11,3%), Indofood (9,1%)," ujar Hamdi.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait