SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Kolaborasi yang kuat antara pengusaha dan pemerintah menjadi sorotan utama dalam Rapat Kerja Nasional (Rakerkonas) XXXIII APINDO yang digelar di Surabaya. Menteri Tenaga Kerja RI, Ida Fauziyah, dengan antusias memuji sinergi ini sebagai pondasi penting yang harus dijaga untuk memastikan keberlanjutan usaha di seluruh Indonesia, dari pusat hingga daerah.
Dalam sambutannya, Ida Fauziyah menyoroti peran APINDO dalam menjaga keseimbangan isu ketenagakerjaan yang sensitif. Ia menekankan pentingnya peran APINDO dalam mendukung stabilitas ekonomi melalui penciptaan lapangan kerja, terutama di tengah tantangan global seperti pandemi COVID-19 yang pernah melanda.
“Saya sangat berbahagia bisa hadir di sini dan menyaksikan langsung bagaimana kita semua bisa melalui masa-masa sulit dengan baik. Negara-negara lain mungkin tak seberuntung kita, namun sinergi antara pemerintah dan pengusaha di Indonesia telah membawa hasil yang membanggakan,” ujar Ida dalam pidatonya di Samator Novotel East Hotel pada Kamis (29/8/2024).
Ida juga mengungkapkan data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) per Februari 2024, yang menunjukkan penurunan angka pengangguran hingga 4,8 persen, capaian terbaik dalam 10 tahun terakhir. “Ini bukan hanya hasil kerja Kementerian Ketenagakerjaan, tetapi juga kontribusi dari para pengusaha yang tergabung dalam APINDO,” tambahnya.
Namun demikian, Ida juga mengingatkan bahwa tantangan ke depan masih ada, terutama dengan digitalisasi yang mengubah cara kerja dan menciptakan peluang baru namun juga memerlukan peningkatan keterampilan yang signifikan.
Ia menekankan pentingnya kolaborasi berkelanjutan antara pemerintah dan sektor swasta dalam menjawab tantangan ini, terutama dalam menyongsong Indonesia Emas 2045.
Dalam momen bersejarah ini, APINDO dan Kemenaker RI menandatangani Nota Kesepahaman yang mencakup berbagai inisiatif strategis, seperti percepatan pelaksanaan Struktur Skala Upah (SUSU), penguatan Hubungan Industrial Pancasila, hingga penyediaan informasi lowongan kerja dan pemagangan.
Tak ketinggalan, dialog inspiratif dari Burhanuddin Abdullah, Ketua Dewan Pertimbangan Koalisi Indonesia Maju, yang menegaskan bahwa sinergi dengan sektor swasta sangat krusial untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi.
“Jika di era Soeharto kita pernah mencapai pertumbuhan 8 persen, bukan tidak mungkin di era Prabowo kita bisa mengulanginya. Sinergi ini sangat dibutuhkan,” tegasnya.
Ketua Umum DPN APINDO, Shinta Widjaja Kamdani, juga menambahkan bahwa tantangan bagi APINDO semakin berat ke depannya. Ia menekankan pentingnya memperkuat kemitraan strategis untuk mendukung roadmap ekonomi yang akan diberikan kepada presiden terpilih nanti.
“Ini bukan sekadar reuni, tapi sebuah ajang penting untuk memperkuat kerja sama dengan pemerintah dan sesama anggota APINDO,” ujar Ketua DPP APINDO Jawa Timur, Eddy Widjanarko, yang menyambut gembira kembalinya Rakerkonas APINDO ke Surabaya setelah absen selama 39 tahun.
Rakerkonas APINDO XXXIII ini menjadi momentum bersejarah bagi para pengusaha untuk memperkuat sinergi dengan pemerintah, membangun ekonomi yang lebih kokoh, dan menciptakan lapangan kerja yang berkelanjutan.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait