SURABAYA, iNewsSurabaya.id – Tim Dosen Pengabdian Kepada Masyarakat (ABMAS), Departemen Teknik Elektro Otomasi Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menghadirkan inovasi. Kali ini menghasilkan alat yang diberi Automatic Light Trap untuk membantu para petani di Desa Pakisrejo, Kecamatan Rejotangan, Kabupaten Tulungagung.
Ketua ABMAS Automatic Light Trap, Dr. Berlian Al Kindhi, S.ST.,MT. menjelaskan pada kesempatan ini tim ABMAS membuat Automatic Light Trap . Alat tersebut mampu mengatasi tantangan pemasangan sinar ultraviolet namun tidak mengannggu pertumbuhan tanaman seperti jagung.
“Alat ini secara otomatis hanya akan menyala pada jam-jam tertentu," paparnya.
Selain itu, dosen yang akrab di sapa Kindhi, menyebut alat tersebut dilengkapi fitur untuk pengendali serangan hama yang merusak tanaman.
Di antaranya fitur light trap, dapat menangkap serangga yang berpotensi merusak tanaman padi seperti belalang,wereng, hingga walang sangit. Ditambah, fitur ultrasonic yang mampu mengusir tikus.
“Memang kami desain ada beberapa fitur yang bisa dimanfaatkan para petani,” jelasnya.
Dirinya menambahkan bahwa alat ini secara resmi diberikan kepada petani di Pakisrejo pada Senin, 19 Agustus 2024. Hingga berita ini dipublikasikan, alat tersebut terbukti dapat diimplementasikan dengan baik dan telah menangkap ratusan serangga.
"Namun memang perlu penggantian air secara berkala jika serangga sudah penuh di dalam jebakan," ungkap Kindhi.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait