Selain meningkatkan produksi, tim juga fokus memperbaiki aspek pemasaran. Kemasan produk yang masih menggunakan plastik tipis dan kurang menarik, serta label yang sederhana, menjadi salah satu fokus perbaikan. Selain itu, mitra juga belum menerapkan pencatatan keuangan yang baik, yang menjadi tantangan tersendiri dalam pengelolaan usaha.
Solusi yang ditawarkan oleh tim UWP meliputi pengembangan teknologi tepat guna (TTG) untuk produksi keripik pisang, pelatihan kewirausahaan, hingga pendampingan pemasaran baik secara online maupun offline.
Dosen dan mahasiswa UWP kolaborasi turun ke masyarakat. Foto iNewsSurabaya/ist
Tak hanya itu, program ini juga menyediakan pelatihan pengolahan limbah kulit pisang menggunakan tabung komposter sebagai bagian dari upaya mendukung keberlanjutan lingkungan.
"Dampak nyata dari kegiatan ini sudah terlihat, seperti peningkatan kapasitas produksi mitra hingga 30%, omzet meningkat sebesar 30%, serta peningkatan pengetahuan dan keterampilan mitra sebesar 50%," tambah Erwan.
Melalui sinergi antara ilmu pengetahuan, teknologi, dan pemberdayaan masyarakat, UWP terus berkomitmen untuk menghadirkan solusi nyata bagi masyarakat sekitar, sekaligus mendorong terciptanya ekonomi yang lebih berkelanjutan.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait